TEMPO.CO, Jakarta - Laga besar antara Manchester United kontra Chelsea akan tersaji pada Ahad besok di Stadion Old Trafford. Pertemuan kedua tim akan penuh emosi karena ini adalah pertama kalinya Jose Mourinho menjamu mantan timnya di kandang tim barunya itu.
Tak hanya itu, pertemuan Manchester United kontra Chelsea juga akan menjadi ajang pembuktian kedua bagi pelatih anyar Chelsea Antonio Conte. Pada pertemuan pertama di Stadion Stamford Bridge, Conte berhasil membuktikan dirinya lebih baik ketimbang Mourinho dengan membawa Chelsea menang telak 4-0.
Baca: Suporter Manchester United Memohon Mourinho Agar Merekrut Mbappe
Meskipun menang telak, Conte memang masih berada dalam bayang-bayang kesuksesan Mourinho ketika menangani Chelsea. Pada musim pertamanya menangan Chelsea, 2004-2005 lalu, Mourinho berhasil membawa Chelsea menjadi jaura Liga Inggris. Torehan yang sama mungkin saja akan dicapai oleh Conte karena Chelsea kini kokoh berada di puncak klasemen.
Namun jika menilik 31 laga yang telah dijalani Conte saat ini, dia memang masih sedikit berada di bawah Mourinho. Dari 31 laga itu, Conte tercatat hanya memenangkan 24 laga sementara Mourinho mampu memenangkan 25 laga pada 2004-2005. Mourinho juga memiliki rekor nyaris sempurna saat itu karena hanya menelan 1 kekalahan dari 31 laga itu sementara Conte musim ini sudah menderita 4 kekalahan.
Secara persentase, Mourinho mencatatkan 81 persen kemenangan ketimbang Conte yang hanya membukukan 77 persen kemenangan.
Baca juga: Jadwal Liga Inggris Akhir Pekan: Ada Manchester United vs Chelsea
Satu-satunya keunggulan Conte atas Mourinho adalah soal gol yang telah diciptakan skuadnya. Dalam 31 laga musim ini, Chelsea telah mencetak 65 gol sementara Mourinho pada musim perdananya hanya mampu membuat Chelsea mencetak 61 gol saja. Namun Chelsea ramuan Mourinho terbukti lebih baik dalam bertahan karena hanya kebobolan 11 gol saja sementara ramuan Conte telah kebobolan 25 gol.
Dengan rekor seperti itu, mau tak mau Conte harus memenangkan laga kedua ini untuk membungkam Mourinho. Dua kekalahan tentu saja akan membuat orang lebih melihat hasil di lapangan ketimbang catatan statistik.
BBC|FEBRIYAN
