Datang ke AS Monaco empat tahun silam setelah menangani Sporting Clube de Portugal, Jardim sudah menjadi manajer pelatih tim senior sejak berusia 27.
Seperti rekan senegaranya, Jose Mouriho, dan André Villas-Boas, Jardim tidak bermain sepak bola di segala tingkat. Setelah belajar pendidikan fisik, ia melatih anak-anak, tim wanita, dan tim bola tangan.
“Saya melatih tim usia di bawah 13 tahun pada usia 19 tahun. Selanjutnya, saya menjadi asisten manajer pada usia 21, sebelum mengambil jabatan manajer pertama saya di Camacha pada usia 27,” kata Jardim dalam wawancara dengan majalah FourFour Two.
“Saya tidak pernah berhenti berlatih. Hal itu memberikan saya sesuatu yang tidak banyak bisa dipahami orang: pengalaman 15 tahun. Dengar, pengalaman bukan pengetahuan. Pengalaman adalah pengalaman itu sendiri dan tidak lebih,” tutur pria kelahiran Barcelona, Venezuela, Amerika Latin, itu.
“Pengalaman membuat saya punya kemampuan untuk melakukan keputusan yang lebih baik dan meminimalkan kesalahan,” ucap dia.
Pada usia 42, Jardim merupakan salah satu pelatih sepak bola paling menarik perhatian di Eropa saat ini. Ia sudah membawa Braga menduduki peringkat ketiga Liga Portugal 2011/2012 dan posisi kedua dengan skuad muda Sporting CP pada 2013/2014.
Dikontrak Olympiacos pada 2012/2013, ia hengkang setelah menangani klub terkemuka di Liga Yunani itu selama enam bulan, tak terkalahkan, dan unggul 10 poin di puncak klasemen. Ia kemudian membangun kekuatan Monaco berbasiskan para pemain muda.
“Saya tidak tahu jika akan menjadi seperti (Alex) Ferguson dari Monaco,” kata Jardim dengan nada bercanda menanggapi kiprahnya yang terakhir di Liga Prancis. Ferguson adalah mantan manajer Manchester United yang begitu legendaris dan sudah menjadi ikon United.
Radamel Falcao, kapten Monaco sekarang dan pemain kawakan yang berhasil direvitalisasi Jardim, menyebut pelatihnya itu sangat pandai membaca setiap karakter pemain dan memahami apa yang mereka butuhkan.
“Ia mengambil para pemain sangat muda yang masih minim pengalaman dan sabar serta cukup santai untuk mengajari mereka. Para pemain itulah yang memegang peranan musim lalu dan salah satu alasan mengapa kami bisa sukses di liga,” kata Falcao, penyerang asal Kolombia.
Bakayoko, yang sudah menjalani debutnya tim nasional Prancis tahun ini, akan mengenang Jardim sebagai pelatih yang sangat bertanggung jawab terhadap profesinya. “Ada saat ketika kami tidak sepakat. Tapi, sebagai pelatih, ia terus mengajari saya dan menolong untuk meraih pengetahuan yang banyak soal taktik.”
Keterampilan mengolah bola dan kebebasan adalah basis dari pendekatan kepelatihan Jardim. Di bawah asuhannya, sekalipun pada sesi latihan kebugaran fisik, para pemain tetap harus melakukannya bersama bola. Semangat tim juga menjadi prioritasnya.
“Saya selalu percaya latihan fisik, taktik, dan teknik harus dilakukan bersamaan. Anda tidak bisa melakukannya secara terpisah,” kata Jardim. Ia yakin akan permainan sepak bola menyerang, dengan cara bermain terbuka, cepat, dan bertenaga. “Tak peduli melawan Paris Saint-Germain, Tottenham, Manchester City, siapa pun. Itu DNA kami, cara kami bermain," katanya.
Jika Mbappe cs sudah pergi, Jardim akan mencari anak-anak muda lain dari mana pun untuk dipilih dan dilatih di AS Monaco. Ia percaya tak akan kekurangan bibit pemain unggul.
ESPN | SKY SPORTS | UEFA | PRASETYO