TEMPO.CO, Malang - Arema Cronus berhasil memetik poin penuh pertama di laga kedua Liga Super Indonesia alias Liga Bank Nasional Qatar (QNB League) dengan mengalahkan Barito Putera 1-0. Kedua tim bertanding di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Selasa, 7 April 2015. Pertandingan dimulai pukul 9 malam.
Barito menjadi tamu yang sangat merepotkan. Mereka langsung merangsek pertahanan tuan rumah sejak wasit Maulana Nugraha meniup peluit untuk memulai pertandingan. Laskar Antasari tampak menggebu ingin secepatnya mencetak gol.
Barito mendapat dua kans lewat kaki Andre Rocha dan Antoni Putra di awal laga. Sepakan keras dari luar kotak penalti oleh Andre masih bisa diamankan kiper Kurnia Meiga. Sedangkan Antoni gagal mengubah peluang emas jadi gol saat hanya berhadapan dengan Meiga.
Malah, pada menit ke-11, Meiga dan Antoni bertubrukan saat berebut bola sehingga kedua pemain mengalami cidera dan harus ditandu keluar lapangan. I Made Wardana kemudian menggantikan posisi Meiga. Antoni diganti Agus Cima.
Tempo permainan mulai menurun selepas menit ke-25. Ahmad Bustomi mendapat peluang dengan melepaskan tendangan bebas yang hanya melenceng tipis dari tiang gawang lawan yang dijaga Aditya Harlan. Pelan-pelan Arema mulai mendominasi, namun buruk dalam penyelesaian akhir.
Arema sempat menuntut dapat penalti setelah tangan bek Igor Radusinovic disebut mengenai bola. Namun wasit menganggap Igor dalam posisi pasif. Alhasil, babak pertama berakhir imbang tanpa gol.
Barito kembali berinisiatif menyerang di babak kedua. Tim asuhan Salahuddin ini memeragakan permainan agresif dengan mengandalkan umpan-umpan pendek yang menyusahkan barisan belakang tim Singo Edan. Andre Rocha melepaskan tembakan jarak jauh yang melebar pada menit ke-53. Empat menit kemudian, pemain belia Paulo Sitanggang juga melakukan sepakan serupa, yang berhasil dimentahkan Wardana.
Suasana stadion bergemuruh begitu Fabiano Beltrame berhasil mengeksekusi hadiah penalti di menit ke-68. Hadiah penalti didapat Arema setelah penyerang gaek Cristian Gonzales dilanggar dua pemain Barito, Igor Radusionovic dan Leonard Tupamahu, di kotak terlarang.
Kebobolan satu gol, Barito meningkatkan intensitas serangan. Arema bertahan dan sesekali melakukan serangan balik. Wardana berjibaku menyelamatkan gawang, salah satunya saat menepis tendangan bebas Rizky Ripora di menit ke-72.
Menjelang akhir laga, Arema sempat mengancam Barito melalui serangan balik. Namun Aditya masih mampu mengamankan gawangnya dari tendangan Samsul dan sundulan Fabiano. Dan, akhirnya, skor 1-0 bagi Arema tidak berubah sampai wasit menyudahi babak kedua.
Kekalahan tak membuat kubu Barito kecewa. Malah, Milomir Seslija, Direktur Tekni Barito Putra, menganggap timnya tidak kalah karena hanya kebobolan lewat penalti. Barito tetap bermain ciamik seperti saat menang 2-0 atas tuan rumah Persela Lamongan di laga perdana, Sabtu, 4 April. Diperkuat banyak pemain muda, seperti Paulo Sitanggang dan Hansamu Yama, Barito berhasil menyusahkan Arema yang diperkuat banyak pemain nasional ternama.
"Kami punya banyak pemain muda, tapi mereka tidak takut. Malah kami dapat banyak kesempatan. Sedangkan Arema main selama 90 menit jarang ada kesempatan," kata Milo, bekas pelatih Arema Indonesia versi Liga Primer Indonesia. Ia bertekad menebus kekalahan di Banjarmasin nanti.
Penampilan Arema memang tidak sebaik saat bermain imbang 4-4 lawan tim tamu Persija Jakarta di laga perdana, Sabtu, pekan lalu. Di laga ini Arema tidak Ahmad Alfarizi yang disanksi kartu merah di laga perdana.
Suharno, sang pelatih, mengaku permainan Barito lebih bagus di Malang ketimbang saat mengalahkan Persela Lamongan. Barito sangat menyusahkan timnya untuk menang. Ia mengaku para pemainnya merasa terbebani untuk menang setelah di laga perdana lawan Persija bermain imbang sehingga tak mudah mengangkat mental mereka.
"Saya ucapkan terima kasih kepada pemain karena sudah berikan kemenangan. Pertandingan ini betul-betul berat. Saya salut dengan perjuangan malam ini," kata Suharno.
ABDI PURMONO