TEMPO.CO , Malang: Panitia pelaksana pertandingan Arema Cronus mencetak 30 ribu tiket untuk laga uji coba melawan Bali United Pusam di Stadion Kanjuruhan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu, 14 Juni 2015. Kick-off dimulai pukul 15.30 WIB.
Juru Bicara Arema Cronus Sudarmaji mengatakan, harga tiket laga eksebisi lawan Bali United untuk kelas ekonomi Rp 30 ribu atau tetap sama dengan laga resmi Arema di kompetisi LSI. Sedangkan harga tiket kelas VIP dan VVIP diturunkan 50 persen. Harga tiket VIP turun dari Rp 100 ribu jadi Rp 50 ribu dan tiket VVIP turun dari Rp 150 ribu jadi Rp 75 ribu.
“Harapan kami, Aremania (suporter Arema) yang merindukan atmosfer pertandingan di Malang bisa terhibur. Mereka selama ini tetap setia bersama kami dan kehadiran mereka tentu bisa mengurangi beban kami dalam kondisi yang sangat tidak kondusif seperti sekarang,” kata Sudarmaji, Senin, 8 Juni 2015.
Menurut bekas wartawan itu, Stadion Kanjuruhan ditunjuk sebagai venue pertemuan kedua Arema dan Bali United setelah sebelumnya di laga turnamen Bali Island Cup di Stadion Kapten Diptha, Gianyar, Bali, Sabtu, 15 Maret 2015, kedua tim bermain imbang 2-2.
Laga persahabatan melawan PUB merupakan cara mempertahankan diri dan untuk menguji kekompakan pemain di saat beberapa klub peserta kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) membubarkan diri setelah PSSI dibekukan Menteri Pemuda dan Olahraga, serta keanggotaan PSSI pun kemudian dibekukan Badan Sepak Bola Dunia atau FIFA.
Hingga kini Arema tetap rutin berlatih untuk mengantisipasi bergulirnya kompetisi dan turnamen resmi, serta tawaran laga uji coba dari klub mana pun. “Laga uji coba sebagai bukti konsistensi kami untuk tetap eksis. Masih ada beberapa agenda uji coba baik di kandang sendiri maupun di kandang lawan,” ujar Sudarmaji.
Ketua Panitia Pertandingan Abdul Haris memastikan izin keamanan dari kepolisian tidak bermasalah. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Jawa Timur. Bahkan, kata Haris, Kepolisian Daerah Jawa Timur menyerahkan urusan izin pertandingan ke Kepolisian Resor Malang.
ABDI PURMONO