TEMPO.CO, Jakarta - Bos Mahaka Sports, Erik Thohir, menghadap Presiden Joko Widodo untuk melaporkan hasil audit keuangan penyelenggaraan Piala Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa, 5 Januari 2016.
"Seperti yang kami janjikan, setelah Piala Presiden selesai, harus melaporkan keuangannya. Nah, keuangannya diaduit oleh Pricewaterhouse Coopers (PwC)," kata Erick kepada wartawan setelah menghadap Presiden.
Erick menghadap Presiden didampingi Steering Committee Mahaka Piala Presiden Maruarar Sirait dan auditor PWC, Lok Budianto. Erick mengungkapkan bahwa pelaksanaan turnamen Piala Presiden menghasilkan keuntungan yang cukup besar bagi perusahaan dan negara melalui pemasukan pajak.
"Alhamdulillah masih ada sisa dana Rp 1,5 miliar lebih dari total pemasukan kurang-lebih Rp 45 miliar, di mana kami sudah bayar pajak penghasilan dan PPN kurang-lebih hampir Rp 6 miliar. Jadi negara juga mendapat pemasukan," ujar Erick.
Dia mengatakan sisa dana penyelenggaraan Piala Presiden ini, berdasarkan pembicaraan dengan Presiden, akan tetap disimpan di dalam rekening. "Sisa Rp 1,5 miliar tetap ada di account, nanti mungkin di kemudian hari ada Piala Presiden lagi, saya belum tahu, masih menunggu arahan beliau," tutur Erick.
Presiden klub sepak bola Italia Inter Milan ini juga menyampaikan bahwa pertemuan tersebut hanya membahas Piala Presiden dan tidak menyinggung masalah lain, termasuk pembekuan PSSI dan penyelenggaraan kompetisi secara permanen.
"Saya rasa kalau liga itu nanti di PT Liga, di PSSI juga saya tidak tahu. Tugas kami sebagai promotor, kan, hanya Piala Presiden. Kami tidak bicara yang lain-lain," ucapnya.
Adapun Lok Budianto mengatakan hasil audit keuangan Piala Presiden mendapat opini wajar tanpa pengecualian dan hasilnya telah disampaikan kepada Presiden.
ANTARA