TEMPO.CO, Jakarta - Manchester City akan menghadapi Leicester City dalam laga lanjutan Liga Inggris di Stadion Etihad, Manchester, Sabtu malam, 6 Februari 2016. Leicester saat ini memimpin klasemen dengan keunggulan 3 poin atas Manchester City. Bila City mampu mengalahkan Leicester dalam laga ini, nilai mereka akan sama, yaitu 50, dan City bisa merebut puncak klasemen berkat keunggulan selisih gol.
Pada pertemuan pertama Desember lalu, kedua tim bermain imbang tanpa gol. Pelatih Leicester, Claudio Ranieri, kembali memprediksi hasil sama untuk laga ini. "Manchester City memiliki terlalu banyak pemain berbahaya. Anda bisa saja bermain sempurna, tapi City yang menjadi pemenang karena punya para pesulap," katanya. "Ini akan menjadi laga terbuka karena City ingin menang. Kami juga ingin menang, jadi akan terbuka. Kedua tim ingin menang, jadi bisa saja berakhir seri."
Leicester lebih diuntungkan dalam laga ini karena bisa tampil nyaris dengan kekuatan penuh. Sedangkan City masih dibebani cedera pemain. Kondisi Jesus Navas masih belum bugar, sehingga diragukan bisa tampil penuh. Sedangkan Kevin De Bruyne, Vincent Kompany, Samir Nasri, Eliaquim Mangala, dan Wilfried Bony dipastikan absen karena cedera.
Tapi Manchester City memiliki catatan sangat baik kala bertemu dengan Leicester. The Citizens tak terkalahkan dalam sembilan laga terakhirnya melawan Leicester di semua kompetisi, termasuk lima kali menang. Kemenangan terakhir Leicester atas City terjadi pada 2003. Di Stadion Etihad, City juga mampu tampil lebih baik dan menang tujuh kali dalam delapan laga terakhirnya.
Penyerang Leicester, Jamie Vardy, saat ini menjadi pencetak gol terbanyak dengan 18 gol. Namun penyerang City yang sempat lama absen karena cedera, Sergio Aguero, sudah kembali dan mampu mencetak 12 gol dalam sepuluh tampilan terakhirnya di Liga Primer.
REUTERS | BBC | NURDIN