TEMPO.CO, Bandung - Kota Bandung telah ditunjuk menjadi salah satu tuan rumah turnamen Piala Bhayangkara. Namun, penunjukkan itu tidak serta membuat kubu Persib Bandung tenang. Pasalnya, jadwal turnamen itu ada bentrok dengan babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX cabang sepak bola.
Babak penyisihan Piala Bhayangkara dijadwalkan bergulir mulai 17 Maret 2016 di Stadion Si Jalak Harupat. Sedangkan, babak kualifikasi sepak bola PON akan berlangsung di tempat yang sama pada 20-30 Maret 2016
Manajer Persib Umuh Muchtar akan meminta Asosiasi Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (Asprov) Jawa Barat selaku penyelenggara pertandingan kualifikasi PON XIX cabang sepak bola mengalah. Ia memimta agar Si Jalak Harupat tetap bisa menjadi tuan rumah Piala Bhayangkara.
"Minta tolonglah ke Asprov (PSSI Jabar) karena Piala Bhayangkara ini jangan sampai batal di Bandung. Kami usahakan agar tetap berlangsung di Bandung," kata Umuh di Bandung, pada Kamis, 3 Maret 2016.
Umuh juga tengah merancang opsi agar pertandingan babak kualifikasi PON XIX cabang sepak bola digelar di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Musababnya, kata dia, untuk skala pertandingan babak kualifikasi tidak akan banyak disaksikan penonton. Jadi tidak ada masalah apabila di geser di sana.
"Mudah-mudahan saja babak kualifikasi PON di GBLA saja karena di sana kan lapangannya juga lebih bagus," ujar Umuh.
Terkait permintaan itu, Ketua Umum Asprov Jawa Barat Duddy S Sutandy belum bisa memberi keputusan. Menurut dia, untuk mengurus perpindahan venue tidaklah mudah. Penunjukkan lima stadion yang bakal dijadikan lokasi pertandingan babak kualifikasi PON tersebut sudah disiapkan cukup lama dan para peserta sudah sepakat.
"Sekarang kami sedang komunikasikan persoalannya dengan para peserta. Kami harus lakukan lagi pertemuan untuk membahas venue. Intinya tidak mudah, apalagi harus digeser ke GBLA karena kan sudah ditetapkan venue itu salah satunya ya di Jalak Harupat," kata Duddy.
Ia sebenarnya sangat mendukung dilaksanakannya perhelatan turnamen pramusim seperti Piala Bhayangkara. Namun, dia ingin turnamen itu tidak sampai mengganggu jadwal kualifikasi PON yang skalanya nasional.
"Ini merupakan event nasional yang juga tidak boleh kita abaikan. Kalau disepakati semua peserta sih tidak jadi masalah, tapi saya kan ditunjuk sebagai pemegang amanah bagaimana menyelenggarakan babak kualifikasi PON sepak bola dengan baik," ujar dia. "Makanya, kami sedang menimbang-nimbang dengan matang dan mudah-mudahan ada jalan keluarnya."
AMINUDIN A.S.