TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) tidak hanya berpengaruh dalam bidang ekonomi. Industri olahraga, khususnya sepak bola, dikhawatirkan akan dipengaruhi oleh hasil referendum yang digelar pada Kamis, 23 Juni 2016 ini. Pasalnya, tak semua pemain asal negara Uni Eropa dapat bermain di Liga Inggris setelah negara itu keluar dari Uni Eropa.
Babatunde Buraimmo, ahli bidang ekonomi olahraga di Universitas Liverpool, mengatakan Brexit dapat membuat klub harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk mendapatkan pemain. “Klub akan terbatas dalam merekrut pemain bermutu tinggi dari negara Uni Eropa yang berperingkat tinggi,” katanya.
Sebelum Inggris keluar dari Uni Eropa, pemain asing asal negara-negara Uni Eropa dapat dengan bebas bermain di Liga Inggris. Kini, setelah Inggris keluar dari Uni Eropa, pemain asal negara Uni Eropa dianggap setara dengan pemain asing asal negara-negara non-Uni Eropa.
Karena itu, setiap pemain asing di Liga Inggris saat ini harus memenuhi izin bermain di Inggris. Menurut laporan Telegraph, sebuah aturan yang dikeluarkan FA menyebutkan pemain asing yang ingin bermain di Liga Inggris harus bermain cukup banyak bagi negaranya. Jumlah pertandingan yang dilakoni pun berbeda-beda, bergantung pada posisi negara dalam peringkat FIFA, angkanya berkisar 30-75 persen dalam dua tahun terakhir.
Berdasarkan aturan tersebut, pemain seperti Dimtri Payet, N’Golo Kante, dan Anthony Martial terancam tak bisa bermain di liga terpopuler di dunia ini. Pasalnya, ketika bergabung di Liga Inggris musim lalu, mereka belum memiliki cap untuk negaranya.
Dua puluh klub Liga Primer sebelumnya telah sepakat untuk menolak Brexit. Ketua Eksekutif Premier League, Richard Scudamore, menyebut keluarnya Inggris dari Uni Eropa menyulitkan Liga Primer melindungi hak kekayaan intelektual, seperti dilaporkan The Independent.
“Semua tim di Liga Primer telah menyatakan dukungan mereka untuk tetap di Uni Eropa dalam referendum yang akan datang,” katanya pada 21 Juni 2016.
TELEGRAPH | THE WEEK | THE INDEPENDENT | BBC | ARDITO RAMADHAN | NURDIN