TEMPO.CO, Jakarta - Bekas pemain tim nasional Inggris, Chris Wadle, menatap layar televisi dengan wajah beku. Saat itu, pemain depan Islandia, Kolbeinn Sigthorsson, baru saja mencetak gol ke gawang Inggris.
Gol tersebut terjadi pada menit ke-18. Ini menjadi gol kedua Islandia. Gol pertama mereka dicetak Ragnar Sigurdsson ketika pertandingan yang berlangsung di Stade de Nice itu baru berlangsung 6 menit.
Dalam 20 menit, Inggris sudah kebobolan dua kali. Meski sempat unggul lebih dulu lewat gol penalti Wayne Rooney pada menit keempat, hasil ini sungguh sulit dipahami Chris Wadle.
“Ini hasil terburuk Inggris yang pernah saya saksikan,” kata Wadle seperti dikutip dari BBC, kemarin. Chris Wadle pernah membela tim nasional Inggris pada Piala Dunia 1990.
Bagi Wadle dan pendukung timnas Inggris, kekalahan atas Islandia dinihari kemarin sulit diterima. Sebab, Islandia hanya tim debutan di Piala Eropa 2016. Mereka hanya tim anak bawang.
Dalam peringkat FIFA, Islandia bahkan hanya menempati ranking ke-34 dunia. Bandingkan dengan Inggris yang nangkring di peringkat kesebelas. Dari sini terlihat betapa superiornya Inggris.
Namun hasil di lapangan berbeda. Inggris ditekuk Islandia dengan skor 1-2. Kekalahan ini membuat tim berjuluk The Three Lions itu tersingkir dari Piala Eropa 2016.
Pelatih Inggris, Roy Hodgson, menjawab kekecewaan publik dengan mengundurkan diri sesaat setelah pertandingan berakhir. "Saya meminta maaf Inggris harus tersingkir dengan cara seperti ini," kata Hodgson.
Kontras dengan suasana tim Inggris yang penuh duka, sukacita justru memenuhi ruang ganti tim Islandia. Para pemain bersorak gembira. Maklum, ini pertama kalinya mereka tampil di Piala Eropa dan langsung menembus perempat final.
Bagi penjaga gawang Islandia, Hannes Þór Halldórsson, kemenangan mereka atas Inggris yang lolos ke perempat final seperti kisah di dalam dongeng. "Ini cerita besar, sangat besar," ujarnya.
Sedangkan bek Kári Árnason menyebut kemenangan timnya atas Inggris sebagai kemenangan terbesar dalam sejarah sepak bola Islandia. "Tidak diragukan lagi,'" tuturnya. "Sangat mengejutkan."
Pelatih Islandia, Heimir Hallgrímsson, meminta para pemainnya tak larut dalam euforia kemenangan. Sebab, perjalanan mereka di Piala Eropa 2016 belum berakhir.
Di babak perempat final nanti, Islandia akan bertemu dengan Prancis. Kedua tim akan bertemu di Stade de France, Paris, Senin pekan depan. "Ini akan menjadi pertandingan besar," kata Hallgrímsson.
UEFA | SOCCERWAY | ESPN FC | DWI AGUSTIAR