TEMPO.CO, Jakarta - Striker timnas Uruguay, Luis Suarez, yakin rekan setimnya di FC Barcelona, Lionel Messi, kembali bermain untuk Argentina meskipun sempat menyatakan mundur membela negaranya setelah kalah oleh Cile di final Copa America Centenario lewat adu penalti di New Jersey, Amerika Serikat, pada Senin pagi, 27 Juni 2016, WIB.
Itu kegagalan keempat Messi dalam final turnamen besar. Argentina kalah 0-1 oleh Jerman lewat perpanjangan waktu di Piala Dunia 2014. Pada medio tahun lalu, Argentina kalah di final Copa America 2015 oleh tuan rumah Cile melalui adu penalti, serupa dengan yang terakhir terulang di New Jersey.
Sebelumnya pada 2007, Messi dan timnasnya juga ditumbangkan Brasil di final Copa America di Venezuela dengan skor telak 0-3. Ketika itu Messi dinobatkan sebagai pemain muda terbaik sepanjang turnamen Copa America edisi ke-42 tersebut.
Kekalahan dari Cile itu—saat ia gagal mengeksekusi penalti dalam kesempatan pertama adu penalti—memperpanjang nihil gelar timnas Argentina di level senior yang telah berlangsung 23 tahun.
Terakhir kali Argentina menjadi juara turnamen besar di level senior terjadi pada Copa America 1993 di Ekuador. Saat itu Argentina masih diperkuat bomber Gabriel Batistuta.
Meskipun Messi telah menyatakan pensiun dari timnas Argentina, Suarez, yang bersama Messi merengkuh gelar La Liga dalam dua musim terakhir dan satu trofi Liga Champions Eropa, percaya rekannya itu akan merevisi keputusannya.
“Leo (Messi) mengeluarkan pernyataan itu dalam keadaan sedih dan merasa tak bisa membantu tim. Tapi saya yakin dia akan mengkaji ulang dan mengubah pemikirannya. Ini waktu yang sulit. Setiap orang berhak membuat keputusan, dan semua harus menghormatinya. Apa pun yang dikatakan orang, Leo adalah pemain terbaik sepanjang sejarah sepak bola,” tutur Suarez.