TEMPO.CO, Jakarta - Portugal, yang lolos ke semifinal Piala Eropa 2016 Jumat dinihari waktu Indonesia bagian barat, boleh dikatakan merupakan tim yang unik dalam kejuaraan kali ini karena mencapai semifinal tanpa pernah menang dalam waktu normal 90 menit.
Di fase grup, Ronaldo dan kawan-kawan berada di Grup F bersama Hungaria, Islandia, dan Austria. Dalam pertandingan fase grup ini, Portugal mencatat tiga kali seri atau tidak pernah menang sama sekali, yakni bermain 1-1 melawan Islandia, 0-0 melawan Austria, dan 3-3 menghadapi Hungaria.
Hasil ini membuat pasukan yang dilatih Fernando Santos tersebut hanya menduduki urutan ketiga grup di bawah Hungaria dan Islandia. Portugal bisa lolos ke babak selanjutnya, babak 16 besar, karena menjadi salah satu tim urutan ketiga dengan nilai terbaik.
Dengan hasil ini, tentu kinerja Portugal diragukan untuk lolos ke babak selanjutnya, apalagi lawan berikutnya adalah Kroasia yang merupakan juara Grup D, yang mengalahkan raksasa Spanyol dengan skor 2-1.
Namun, nasib berkata lain, Portugal mampu mengatasi pasukan Ante Cacic dengan skor 1-0. Namun kemenangan ini tidaklah mudah. Sampai 90 menit kedudukan masih tetap 0-0. Portugal baru mencetak gol setelah perpanjangan waktu, yakni pada menit ke-117 lewat Ricardo Quresma.
Selanjutnya, dalam pertandingan perempat final melawan Polandia pada Jumat dinihari tadi, Portugal bahkan baru menang setelah melakukan adu penalti karena setelah 90 menit kedudukan tetap 1-1, demikian juga hingga perpanjangan waktu.
Portugal berhasil memenangi adu penalti dengan skor 5-3.
Dalam babak semifinal, Portugal akan menghadapi pemenang antara Wales dan Belgia.
Setelah menang melawan Polandia, Ronaldo mengatakan bahwa kedua tim calon lawannya sangat sulit. "Wales menjalani turnamen dengan sangat baik. Belgia adalah tim berbahaya yang berhasil mendapatkan beberapa hasil bagus. Kedua tim akan membuatnya jadi rumit," kata Ronaldo.
ANTARA