TEMPO.CO, Malang - Arema Cronus Senin malam ini, 18 Juli 2016, dijamu tuan rumah Persela Lamongan di Stadion Surajaya, Lamongan, dag Indonesia Soccer Championship 2016. Asisten Pelatih Arema Cronus Joko Susilo mengatakan, di alam ajantas kertas, Singo Edan, julukan Arema Cronus masih lebih unggul dari Laskar Joko Tingkir, julukan Persela Lamongan.
Keunggulan Arema mengacu pada klasemen sementara ISC maupun rekor pertemuan kedua tim sejak 15 tahun silam. Selama periode sejak 2014, dalam enam pertandingan kedua tim, Arema menuai 12 poin dan 2 poin masing-masing dari empat kemenangan dan dua hasil imbang.
Namun Joko mengatakan, catatan rekor itu maupun posisi klasemen bukanlah jaminan bagi Arema Cronus untuk gampang memenangkan pertandingan nanti malam. “Persela Lamongan bermain di kandang sendiri dan kami pantang meremehkan mereka,” ujarnya, Senin, 18 Juli 2016.
Singo Edan meraih kemenangan terbesar semenjak 2014 di babak delapan besar Liga Super Indonesia. Arema menang telak 4-0 berkat gol Cristian Gonzales (dua gol), Gustavo Lopez, dan Samsul Arif.
Pertemuan terakhir kedua tim berlangsung pada babak penyisihan Grup A Piala Gubernur Kalimantan Timur di Stadion Segiri, Samarinda, 4 Maret 2016. Arema menggulung Persela 3-1 melalui Esteban Vizcarra, Hamka Hamzah, dan Srdan Lopicic.
Merujuk rekor pertemuan kedua tim di ajang resmi sepak bola nasional sejak 15 tahun silam, Arema tetap berjaya dengan sepuluh kemenangan, lima hasil imbang, dan empat kekalahan. Namun, seperti yang diakui Joko, Arema tak pernah menang di kandang Persela. Sebagian hasil seri dan kalah didapat Arema di Stadion Surajaya. Tujuh pertandingan di Lamongan hanya menghasilkan empat poin dari hasil seri dan tiga kekalahan.
Sebelumnya, pelatih Arema Cronus Milomir Seslija sangat optimistis tim yang ia asuh mampu menciptakan rekor baru dengan mengubah rekor pertemuan di kandang Persela. Pelatih berkebangsaan Bosnia-Herzegovina ini sangat optimistis dengan dasar alasan memahami betul kekuatan Persela setelah Arema menang 3-1 atas Persela di turnamen Piala Gubernur Kalimantan Timur.
Ia pun rajin memantau perkembangan Persela selama berlangsungnya ISC. Namun, Milo mengatakan sepak bola bukan bicara di atas kertas. “Kami harus tetap berusaha dengan apa yang kami miliki saat ini,” katanya.
Kewaspadaan tinggi harus dipasang mengingat Persela sedang mengalami tren positif sejak ditangani Sutan Harhara. Waktu ditangani Stefan Hansson, Persela mengalami empat kekalahan beruntun sehingga tersungkur di dasar klasemen. Dampaknya, pelatih berpaspor Swedia itu dipecat manajemen Persela pada 23 Mei lalu dan 5 Juni merekrut Sutan Harhara.
Pergantian pelatih membuahkan hasil lumayan bagi Persela. Meski masih menempati nomor bungsu klaemen, Persela mulai bangkit dengan memenangi dua dari empat pertandingan. Mereka menggilas dua lawan di kandang sendiri dan beroleh 6 poin. Perseru Serui disikat 2-0 pada 16 Juni dan Barito Putra dibabat 4-2 pada 27 Juni. Sebaliknya, Persela kandas di dua laga tandang.
ABDI PURMONO