TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan di Spanyol pada Senin, 20 Februari 2017, menolak banding yang diajukan Neymar dan Barcelona terkait dengan perkara dugaan penipuan dan korupsi dalam proses transfer pemain Brasil tersebut dari Santos pada 2013.
Keputusan tersebut kemungkinan membuat sang pemain dan klub selangkah lagi menuju sidang.
Kedatangan Neymar dari klub Brasil, Santos, memberi sukses besar bagi Barcelona di lapangan, tapi juga membawa mimpi buruk persidangan.
Penyerang 25 tahun itu sedang diselidiki di Brasil dan Spanyol terkait dengan kepindahannya ke La Liga.
Barcelona awalnya mengungkapkan dana transfer Neymar sebesar 57 juta euro (sekitar Rp 806,5 miliar), dengan 40 juta euro (sekitar Rp 565,9 miliar) diberikan ke keluarga pemain itu.
Namun pihak berwenang Spanyol yakin dana transfer sebenarnya sedikitnya 83 juta euro (sekitar Rp 1,17 triliun).
Pada November, jaksa menuntut Neymar dijatuhi hukuman penjara selama dua tahun dan denda 10 juta euro (sekitar Rp 141,4 miliar) atas tuduhan praktek korupsi.
Hukuman penjara dua tahun atau kurang biasanya ditangguhkan bagi pelaku yang baru pertama kali melakukan tindakan pidana di Spanyol.
Kasus ini bermula dari keluhan perusahaan investasi Brasil, DIS, yang memiliki 40 persen hak olahraga Neymar saat transfernya.
DIS hanya menerima 6,8 juta euro, 40 persen dari biaya yang dibayar ke Santos. Perusahaan mengklaim dicurangi karena bagian dari sebagian dana transfer dirahasiakan oleh Barcelona, Santos, dan keluarga Neymar.
ANTARA