TEMPO.CO, Jakarta - Kylian Mbappe, yang diperebutkan dua klub sepak bola raksasa di Eropa, Real Madrid dan Manchester City, menegaskan bahwa para pemain muda didikan sekolah dan klub di Prancis sedang menguasai pasar bursa transfer Eropa. Primadonanya adalah akademi Clairefontaine dan klub AS Monaco.
Pusat sekolah sepak bola junior yang didirikan Federasi Sepak Bola Prancis di tengah hutan, Clairefontaine, yang mengasah bakat Mbappe. Akademi ini menjadi rujukan buat sekolah-sekolah sepak bola dan klub junior yang ada di seluruh Prancis untuk mengirimkan pemain belia dari negara itu guna memperdalam kualitas individunya.
Setelah lulus dari Clairefontaine, Mbappe bisa memilih di antara klub-klub yang sudah antre melamarnya. Pada usia 11 tahun, ia pernah diajak Chelsea untuk menjalani tes di klub Liga Primer Inggris ini. Ia masih bangga atas kenangan-kenangan berupa kostum Chelsea nomor 10 dengan tulisan "KYLIAN 10". Kostum ini dikenakan dalam pertandingan melawan tim Charlton Athletic junior.
Baca: Mbappe Jadi Tamu Istimewa Real Madrid 5 Tahun Lalu, Ini Kisahnya
Pada Desember 2012, saat memasuki usia 14 tahun, ia menerima tawaran menjalani pemusatan latihan sepekan di Real Madrid yang diorganisasi Zinedine Zidane. Saat itu Zidane masih bertugas di pembinaan junior klub raksasa di La Liga Spanyol tersebut.
Namun Mbappe memilih bergabung dengan tim junior AS Monaco pada 2013 dibanding klub penting lainnya dalam Liga Prancis, Caen, karena tertarik dengan program pengembangan pemain mudanya.
Manajer Arsenal, Arsene Wenger, yang berusaha merekrut penyerang yang baru berusia 18 tahun ini pada musim panas lalu, melihat sosok Thierry Henry muda dalam diri Mbappe. Henry, yang kini sudah gantung sepatu, adalah salah satu penyerang terbaik yang pernah dimiliki Prancis dan Eropa.
"Mbappe punya kesamaan dengan Thierry Henry," kata Wenger dalam sebuah acara konferensi pers musim lalu.
"Ia punya bakat besar. Ia bermain untuk Monaco seperti Thierry Henry. Ketika saya menangani Monaco, saya bisa melihat kesamaannya dengan Thierry. Tapi, setelah itu, aspek mental akan menentukan kelanjutan kariernya. Dan ia punya kualitas mental seperti yang dimiliki Thierry," Wenger melanjutkan.
Baca: Monaco Akhirnya Buka Suara Soal Kepindahan Mbappe, Ternyata...
Mbappe meneruskan kariernya di tim junior Monaco sebelum membawa tim seniornya menjuarai Liga 1 Prancis untuk pertama kali dalam 17 tahun terakhir pada musim lalu dan menembus babak semifinal Liga Champions Eropa.
Pengelola Le Centre Technique National Fernand Sastre, yaitu institut sepak bola nasional Clairefontaine--yang biasa disebut singkat Clairefontaine atau INF--akan bangga melihat salah satu produknya, Mbappe, menjadi pemain termahal di dunia saat ini.
Madrid sudah menawarkan harga transfer 160 juta pound sterling atau sekitar Rp 2,77 triliun kepada Monaco untuk mendapatkan ujung tombak muda ini. Namun City siap membajak andalan baru tim nasional senior Prancis tersebut dengan harga bersaing.
Tapi bukan kali ini Clairefontaine menyaksikan para alumnusnya merebut perhatian sepak bola Eropa. Henry, yang masih menjadi pencetak gol terbanyak tim Prancis sampai sekarang, juga menimba ilmu di sana. Ia mengguncang hati pendukung Arsenal ketika hengkang untuk bergabung dengan Barcelona, rival abadi Madrid.
Selanjutnya: Bintang Prancis Lain yang Lahir di Clairefontaine