Berkuasa di FIFA 17 Tahun, Siapa Sepp Blatter Sesungguhnya?  

Reporter

Rabu, 3 Juni 2015 18:25 WIB

Sepp Blatter berjalan meninggalkan ruang jumpa pers di markas FIFA di Zurich, Swiss, 3 Juni 2015. Blatter mundur setelah badan sepak bola dunia tersebut diguncang skandal korupsi. VALERIANO DI DOMENICO/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, ZURICH - Tujuh belas tahun bukan masa yang pendek untuk memimpin sebuah organisasi internasional sekelas Fédération Internationale de Football Association (FIFA). Selama lima periode itu posisi Sepp Blatter sebagai Presiden FIFA tak tergoyahkan. Tak ada yang menyangka jika pada Selasa, 2 Juni 2015 waktu Zurich, Swiss, pria berusia 79 tahun itu memutuskan untuk melepas jabatannya. Padahal, enam hari sebelumnya Kongres FIFA sepakat menunjuknya kembali sebagai presiden.

Keputusan mundur tidak lepas dari skandal korupsi di tubuh FIFA. Penangkapan tujuh pejabat teras pada 27 Mei lalu, sebelum kongres berjalan, seolah menjadi pertanda bakal suramnya FIFA di bawah kepemimpinan Blatter.

Lahir 10 Maret 1936 di kawasan pegunungan Alpine, tepatnya di Kota Visp, Swiss, Joseph S. Blatter berasal dari keluarga sederhana. Namun di mata rekan-rekan sekolahnya, Blatter sangat spesial. Blatter merupakan satu-satunya anak yang mempunyai kesempatan bermain sepak bola secara profesional pada masa itu.

Usai menempuh pendidikan, Blatter meniti karier yang tidak biasa bagi seorang warga Swiss pada 1960-an. Ia mengikuti wajib militer dan sempat mencicipi pangkat kolonel. Pria yang fasih berbahasa Jerman, Prancis, Spanyol, dan Italia ini kemudian bekerja di perusahaan jam, lantas mengurusi manajemen sebuah federasi olahraga hoki di Swiss.

Tahun 1975 menjadi momen penting bagi Blatter. Ia bergabung bersama FIFA dan dipercaya memegang jabatan sebagai Direktur Teknik. Kariernya makin menanjak. Puncaknya pada 1998 ia terpilih sebagai Presiden FIFA menggantikan João Havelange. Warga Swiss amat bangga ketika Blatter sukses memimpin sebagai Presiden FIFA.

“Kami senang ada warga negara kami menjadi presiden di sebuah organisasi internasional,” kata seorang anggota parlemen Swiss, Roland Buechel, kala itu. Bahkan, sekolah tempat Blatter belajar memberikan apresiasi dengan cara mengganti nama sekolah menjadi Blatter. (baca:Pidato Blatter: Akhirnya, yang Menang adalah Sepak Bola)

Pihak sekolah bahkan memasang foto Blatter di aula sekolah. Editor olahraga dari koran lokal Walliserbote, Hans Peter Berchtold, menyatakan Blatter dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan mudah didekati. (baca:Skandal Korupsi FIFA Menjatuhkan Blatter dari Kursi Presiden )

Cobaan mulai datang ketika isu korupsi menghampiri FIFA. Berchtold mengatakan rekan terdekat Blatter bisa “merasakan” tudingan itu. “Semua orang tahu ada masalah dengan FIFA, tapi bukan berarti semua harus ditanggung oleh Blatter,” ucap Berchtold.

Di balik tudingan suap dan korupsi, ada banyak sumbangsih Blatter terhadap kemajuan sepak bola internasional. Salah satunya adalah perhelatan Piala Dunia di tanah Afrika. Di era Blatter, FIFA amat rajin melakukan promosi ke berbagai negara untuk mempopulerkan olahraga sepak bola serta berkomitmen untuk terus bereformasi.

Berbeda dengan Berchtold, ketua lembaga anti-korupsi transparansi internasional yang bercabang di Swiss, Eric Martin, melontarkan kritik. Ia mengatakan pada 2011 sebuah tim independen meminta FIFA untuk mereformasi sejumlah kebijakan yang dinilai tidak relevan. Namun FIFA bergeming. Rekomendasi itu ditolak.

Rumor pun berkembang. Di beberapa rekan dekatnya, Blatter masih dikenal sebagai sosok yang ramah dan terbuka. Namun kubu lainnya menuding dia sebagai pemimpin yang tidak suka oposisi. Ia tak segan mendepak rekannya dari FIFA yang terlalu kritis mempertanyakan kebijakannya. (baca:Apa Peran Sponsor di Balik Mundurnya Sepp Blatter?)

Suatu ketika ia dimintai pendapat mengenai media Inggris dan Jerman yang terlalu keras mengkritik kinerja FIFA. Dengan ringan Blatter menjawab, “Saya memaafkannya, tapi tidak melupakannya.”

BBC | ADITYA BUDIMAN


Berita terkait

Sepp Blatter Mengaku Gagal Melindungi Sepak Bola dari Intervensi Politik dan Bisnis

21 Desember 2022

Sepp Blatter Mengaku Gagal Melindungi Sepak Bola dari Intervensi Politik dan Bisnis

Sepp Blatter mengatakan telah mencoba mengendalikan bisnis tetapi telah berulang kali gagal.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Pemilihan Qatar sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022 dan Skandal Suap FIFA

12 November 2022

Kilas Balik Pemilihan Qatar sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022 dan Skandal Suap FIFA

The Guardian merilis laporan adanya dugaan suap kepada para pejabat FIFA untuk memilih Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.

Baca Selengkapnya

Sepp Blatter Sebut Qatar Sebagai Pilihan Buruk untuk Piala Dunia 2022

9 November 2022

Sepp Blatter Sebut Qatar Sebagai Pilihan Buruk untuk Piala Dunia 2022

Mantan Presiden FIFA, Sepp Blatter, mengatakan seharusnya yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 adalah Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Profil Gianni Infantino, Presiden FIFA yang Bertemu Presiden Jokowi

19 Oktober 2022

Profil Gianni Infantino, Presiden FIFA yang Bertemu Presiden Jokowi

Gianni Infantino bertemu Presiden Jokowi bicarakan persepakbolaan nasional setelah Tragedi Kanjuruhan. Ini profil Presiden FIFA.

Baca Selengkapnya

Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

8 Juni 2022

Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

Mantan Presiden FIFA Sepp Blatter dan mantan Presiden UEFA Michel Platini dijadwalkan menghadiri persidangan di pengadilan Swiss, Rabu, 8 Juni 2022.

Baca Selengkapnya

FIFA Ajukan Gugatan Kriminal pada Mantan Presidennya, Sepp Blatter

22 Desember 2020

FIFA Ajukan Gugatan Kriminal pada Mantan Presidennya, Sepp Blatter

Badan sepak bola dunia atau FIFA mengumumkan bahwa mereka telah mengajukan gugatan kriminal terhadap mantan presidennya, Sepp Blatter.

Baca Selengkapnya

Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

3 Agustus 2020

Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan pihak berwenang Swiss tidak mempunyai alasan untuk meluncurkan penyelidikan kriminal atas Gianni Infantino.

Baca Selengkapnya

Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

26 Mei 2020

Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

Badan sepak bola dunia (FIFA) menskors presiden federasi sepak bola Haiti Yves Jean-Bart terkait kasus pelecehan seks.

Baca Selengkapnya

FIFA Desak Swiss Lanjutkan Penyelidikan Kasus Hukum Sepp Blatter

3 Mei 2020

FIFA Desak Swiss Lanjutkan Penyelidikan Kasus Hukum Sepp Blatter

Badan Sepak Bola Dunia atau FIFA mendesak Kejaksaan Agung Swiss melanjutkan proses penyelidikannya terhadap kasus pelanggaran hukum Sepp Blatter.

Baca Selengkapnya

Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

8 April 2020

Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

Rusia dan Qatar membantah isu bahwa mereka melakukan suap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Baca Selengkapnya