TEMPO.CO, Zurich - Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke mendadak mencoret jadwal kunjungannya ke Kanada untuk menghadiri pembukaan Piala Dunia Wanita yang sedianya akan berlangsung di Commonwealth Stadium akhir pekan ini. "Dengan situasi saat ini, keberadaannya di kantor pusat FIFA di Zurich dirasa lebih penting," kata juru bicara FIFA, Delia Fischer, seperti dikutip dari The New York Times, Selasa, 2 Juni 2015. (Baca: SeppBlatter Mundur, Transparansi FIFA Digugat)
FIFA saat ini sedang digoyang skandal penyuapan, pemerasan, dan pencucian uang. Rabu pekan lalu, tujuh petinggi FIFA—dari total 14 orang yang diduga terlibat—ditangkap kepolisian Swiss di Hotel Baur Au Lac, Zurich. Mereka, antara lain, Wakil Presiden FIFA Jeffrey Webb dan Eugenio Figuerido; anggota Komite Eksekutif, Eduardo Li; Presiden Federasi Sepak Bola Nicaragua Julio Rocha; serta Atase Presiden Konfederasi Sepak Bola Amerika Utara dan Tengah (CONCACAF) Costas Takkas. (Baca: Mafia di FIFA Sudah Mirip Kartel Narkoba?)
Mereka diduga menerima uang sogokan yang jumlahnya diperkirakan lebih dari US$ 150 juta atau sekitar Rp 1,9 triliun dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2010 dan pemilihan Presiden FIFA pada 2011. Jerome Valcke dan Presiden FIFA Sepp Blatter memang tidak termasuk dalam daftar petinggi FIFA yang ditangkap pada Rabu akhir pekan lalu. Namun ini tidak berarti keduanya bersih dari skandal memalukan itu. (Baca: Keterkaitan Blatterdalam Korupsi FIFA di Amerika Diselidiki)
The New York Times menyebutkan pengungkapan skandal FIFA kini mengarah ke Jerome Valcke. Ia diduga menyuap Presiden CONCACAF Jack Warner sebesar US$ 10 juta pada 2008. "Korupsi yang mereka lakukan sudah berlangsung dalam dua periode kepemimpinan FIFA," kata Jaksa Agung Amerika Serikat Lorretta Lynch. Lynch adalah orang yang memimpin pembongkaran skandal suap di tubuh FIFA.
Uang sebanyak itu digelontorkan untuk melicinkan jalan Afrika Selatan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010. Valcke, tentu saja, membantah tudingan itu. Kepada The New York Times, melalui e-mail, Valcke mengatakan tak memiliki otoritas untuk mentransfer uang sebanyak itu. Delia Fischer turut membantah kabar penyuapan yang diduga dilakukan Jerome Valcke. (Simak: Sepp Blatter akan Segera Mundur Sebagai Presiden FIFA)
Menurut Fischer, duit US$ 10 juta ditransfer oleh Valcke ke Jack Warner untuk mengembangkan sepak bola di wilayah Karibia, Amerika Tengah. Namun, sesuai dengan Statuta FIFA, Sekretaris Jenderal FIFA bertanggung jawab dalam pengelolaan akun keuangan FIFA. Ini menjadi dasar bagi tim penyidik untuk menjerat Valcke.
Bagi Valcke sendiri, ini bukan pertama kalinya ia berurusan dengan hukum. Pada 2006, ia pernah dipecat dari jabatannya sebagai Direktur Pemasaran FIFA karena dianggap mengkhianati kontrak dengan MasterCard. MasterCard saat itu sudah memegang kontrak sebagai sponsor Piala Dunia selama 16 tahun. Ketika MasterCard menegosiasikan kontrak barunya, Valcke pada saat yang sama menjalin kontak dengan Visa. (Baca: Segera Mundur,Blatter Minta Kongres Luar Biasa Dipercepat)
FIFA kemudian memecat Valcke. Namun, delapan bulan kemudian, Sepp Blatter menariknya kembali dan memberinya jabatan sekretaris jenderal.
THE NEW YORK TIMES | TELEGRAPH | BBC | DRIYANTO AGUSTIAR