TEMPO.CO, Palembang - Klub Sriwijaya FC memastikan bulan depan seluruh pemain hingga pelatih tidak lagi mendapatkan gaji sebesar 25 ataupun 10 persen dari nilai kontrak. Hal itu ditegaskan oleh sekretaris tim Sriwijaya, Achmad Haris, Jumat, 3 Juli 2015.
Menurut Haris sikap itu diambil menyusul putusan sebelumnya yang meliburkan pemain tanpa batasan waktu. "Ini (gaji) bulan terakhir untuk teman-teman pemain kami," kata Haris.
Selama ini 20 pemain Sriwijaya masih mendapatkan gaji 25 persen dari nilai kontrak sementara lima pemain lainnya hanya mendapatkan 10 persen. Sikap tegas Sriwijaya mengikuti langkah berani Persib Bandung yang resmi membubarkan tim sehingga bisa lepas dari kewajiban membayar gaji.
Sriwijaya menyatakan hanya meliburkan pemain hingga batas waktu tak tertentu. "Seperti Persib, kami bebaskan memilih klub mana," ujar Haris.
Ditambahkan Haris, saat ini manajemen memberikan kebebasan kepada pemain, pelatih untuk memilih jalan masing-masing. Manajemen tidak dapat melarang Ferdinand Sinaga dan kawan-kawan untuk bermain di klub manapun termasuk bermain di kompetisi antar kampung sekalipun.
"Kami paham karena pemain juga butuh biaya hidup."
Sementara itu Faisyal Mursid selaku Sekretaris PT. Sriwijaya Optimis Mandiri, operator klub berjuluk laskar wong kito ini mengatakan pihaknya hanya meliburkan pemain tanpa batas waktu. Seluruh pemain dan pelatih akan kembali dipanggil jika liga ataupun kompetisi kembali berjalan.
Sriwijaya berharap akan ada perdamaian antara pemerintah dan PSSI. "Harap dimaklumi karena sedang tidak kompetisi dan sponsor," kata Faisal.
PARLIZA HENDRAWAN