Final Piala Dunia 2022: Didier Deschamps dan Timnas Prancis Ingin Mencetak Rekor?

Sabtu, 17 Desember 2022 06:01 WIB

Pelatih Prancis Didier Deschamps. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak ada pelatih yang memenangkan Piala Dunia dua kali secara berturut-turut pada era pasca-Perang Dunia II. Namun, Didier Deschamps dan Prancis hanya butuh satu kemenangan lagi untuk membuat sejarah baru ketika menghadapi Argentina di final Piala Dunia 2022 pada Ahad, 18 Desember 2022.

Merespons peluang itu, Deschamps memilih menjauh dari sorotan dan membiarkan skuad kesayangannya menjadi fokus. "Saya bukan yang terpenting di tim ini. Tentu saja, saya bangga dan kita semua tahu sekarang ada peluang untuk mempertahankan gelar," kata Deschamps dikutip dari Reuters.

“Jadi itu pencapaian yang luar biasa. Kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan kami lebih bergembira pada Minggu malam nanti. Saya tidak terlalu memikirkan diri saya sendiri. Saya senang dengan fakta bahwa kami meraih kesuksesan ini," kata dia menambahkan.

Deschamps adalah manajer keempat yang memimpin sebuah negara ke putaran final Piala Dunia berturut-turut setelah Vittorio Pozzo (Italia), Carlos Bilardo (Argentina) dan Franz Beckenbauer (Jerman Barat). Bilardo dan Beckenbauer masing-masing kalah di final keduanya. Setelah menjadi kapten generasi emas Prancis yang memenangkan Piala Dunia 1998 dan Kejuaraan Eropa 2000, laki-laki berusia 54 tahun itu kini telah melahirkan generasi emas baru dalam satu dekade terakhir.

MEMBANGUN SKUAD

Advertising
Advertising

Sebagai pelatih, Deschamps membawa Prancis ke final Euro 2016. Namun, Les Bleus kalah tipis dari Portugal di perpanjangan waktu babak final. Piala Dunia 2018 menjadi pembuktian generasi emas Prancis dan Deschamps. Mereka mampu mengalahkan Kroasia pada partai final dan meraih gelar keduanya. "Kami menyebutnya sebagai pesona keberuntungan, tetapi kualitas terbaik dari Deschamps adalah kemampuannya membangun skuad," kata mantan pemain timnas Prancis, Patrice Evra.

“Terkadang dia tidak akan memilih pemain terbaik karena motivasinya adalah 'tim adalah bintangnya'. Dia adalah seseorang yang dapat membangun skuad untuk memenangkan turnamen. Dia hanya seorang manajer yang luar biasa dan dia sangat rendah hati. Bagi saya, dia adalah manajer Prancis terhebat sejauh ini," kata mantan pemain Manchester United tersebut menambahkan.

Baca: Perjalanan Timnas Prancis ke Final Piala Dunia 2022, Les Bleus Bidik Gelar Ketiga?

Deschamps sering memberikan kepercayaan pada pemain muda meskipun ada banyak talenta yang tersedia baginya. Kepercayaan itu datang ketika ia memulai duet lini tengah Youssouf Fofana dan Aurelien Tchouameni yang relatif tidak berpengalaman untuk semifinal melawan Kroasia.

"Pengalaman bukanlah segalanya, mereka memiliki kualitas hebat dan mereka bermain di klub-klub top. Mungkin mereka membutuhkan pemain berpengalaman untuk membimbing mereka, tetapi mereka memiliki kualitas. Saya tidak ragu menempatkan mereka di sana," ujar Deschamps.

KEMAMPUAN ADAPTASI DIDIER DESCHAMPS

Apa yang membuat Deschamps sukses di turnamen, terutama di Piala Dunia sejak 2018, tidak melulu berpijak pada identitas atau filosofi Prancis sebagai tim besar. Dia juga telah beradaptasi dengan keadaan dan lawan. Ada pertandingan di mana Prancis mendominasi penguasaan bola, sedangkan di pertandingan lain mereka dengan senang hati menyerahkan bola dan memukul tim lawan melalui serangan balik.

Taktik kedua bekerja dengan sangat baik di babak semifinal melawan tim yang tidak diunggulkan, Maroko. Timnas Prancis berhasil menghentikan kejutan tim asal Afrika yang telah mengukir sejarah menembus empat besar Piala Dunia. Prancis bermain dengan sangat sedikit penguasaan bola, dan memanfaatkan peluang dengan baik saat Prancis melancarkan serangan balik cepat.

"Ketika Anda berpikir Anda hampir menang melawan Prancis, Anda sebenarnya masih cukup jauh. Kami akan belajar dari ini untuk masa depan, itu meninggalkan rasa pahit. Didier Deschamps telah menunjukkan bahwa dia adalah pelatih kepala terbaik di dunia dalam 10 tahun terakhir," kata pelatih Maroko Walid Reragui.

Baca juga: Hugo Lloris Bisa Jadi Kapten Pertama yang Angkat Trofi Piala Dunia Dua Kali Beruntun dalam Sejarah

Berita terkait

Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U-23 2024, Berikut Rekam Jejak Pertemuan Timnas Indonesia Vs Irak

4 hari lalu

Perebutan Peringkat 3 Piala Asia U-23 2024, Berikut Rekam Jejak Pertemuan Timnas Indonesia Vs Irak

Berikut track record pertandingan timnas Indonesia vs Irak. Malam ini akan berhadapan untuk meraih posisi 3 di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

7 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

20 hari lalu

Legenda Sepak Bola Jerman dan Klub Eintracht Frankfurt, Bernd Holzenbein Meninggal di Usia 78 Tahun

Bernd Holzenbein menjadi bagian dari generasi emas sepak bola Jerman yang menjadi juara Piala Dunia 1974.

Baca Selengkapnya

Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

20 hari lalu

Dipertahankan Bayer Leverkusen, Simak Profil Granit Xhaka

Direktur olahraga Bayer Leverkusen Simon Rolfes memastikan Florian Wirtz dan Granit Xhaka akan bertahan di klub itu

Baca Selengkapnya

Pimpin Timnas Prancis di Olimpiade 2024 Paris, Thiery Henry Targetkan Medali Emas

24 hari lalu

Pimpin Timnas Prancis di Olimpiade 2024 Paris, Thiery Henry Targetkan Medali Emas

Pelatih Timnas Prancis, Thiery Henry, menargetkan medali emas sepak bola Olimpiade 2024 Paris.

Baca Selengkapnya

Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

40 hari lalu

Beri Sinyal Kembali Latih Timnas Vietnam, Ini Profil Park Hang-seo

Park Hang-seo beri sinyal akan kembali latih timnas Vietnam, setelah digilas timnas Indonesia di penyisihan Piala Dunia lalu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Mahamadou Diawara, Pesepak Bola Prancis yang Memilih Hengkang dari Timnas U-19

42 hari lalu

Mengenal Mahamadou Diawara, Pesepak Bola Prancis yang Memilih Hengkang dari Timnas U-19

Mahamadou Diawara meninggalkan timnas U-19 Prancis, karena ia tidak diperbolehkan berpuasa selama latihan

Baca Selengkapnya

Dilarang Berpuasa Saat Latihan, Mahamadou Diawara Pilih Tinggalkan Timnas Prancis U-19

44 hari lalu

Dilarang Berpuasa Saat Latihan, Mahamadou Diawara Pilih Tinggalkan Timnas Prancis U-19

Mahamadou Diawara, bintang muda Prancis beragama islam, memilih meninggalkan Timnas U-19 karena tidak diperbolehkan menjalankan ibadah puasa.

Baca Selengkapnya

Hasil Laga Persahabatan: Timnas Jerman Kalahakan Prancis 2-0, Florian Wirtz Cetak Gol Tercepat dalam Sejarah Tim Panser

44 hari lalu

Hasil Laga Persahabatan: Timnas Jerman Kalahakan Prancis 2-0, Florian Wirtz Cetak Gol Tercepat dalam Sejarah Tim Panser

Timnas Jerman berhasil mengalahkan Prancis dengan skor 2-0 dalam laga persahabatan.

Baca Selengkapnya

Prediksi Prancis vs Jerman dalam Laga Uji Coba Malam Ini: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Susunan pemain

45 hari lalu

Prediksi Prancis vs Jerman dalam Laga Uji Coba Malam Ini: Jadwal, Kondisi Tim, H2H, Perkiraan Susunan pemain

Pertandingan antara Prancis vs Jerman akan tersaji dalam pertandingan uji coba di Stadion Groupama, Minggu, 24 Maret 2024, pada pukul 03.00 WIB.

Baca Selengkapnya