TEMPO.CO, Jakarta - Simone Inzaghi kehabisan suara setelah Inter Milan meraih kemenangan atas Empoli pada pekan ke-30 Liga Italia Serie A di Giuseppe Meazza pada Selasa dinihari, 2 April 2024. Ini menjadi kemenangan ke-100 Inzaghi sebagai pelatih Inter Milan.

Inzaghi punya banyak alasan untuk merayakan pertandingan resminya yang ke-150 bersama Inter. Sayangnya, dia terlalu banyak melakukan selebrasi selama pertandingan dan kehilangan suaranya, sehingga harus mengirimkan asisten manajer Farris untuk menggantikannya selama sesi konferensi pers.

Ada gaya tertentu yang kini dikenal sebagai Inzaghiball yang menggunakan setiap pemain di tim untuk menyerang bersama-sama. Fakta bahwa Alessandro Bastoni memberikan tiga assist dalam beberapa pertandingan, sementara empat dari lima gol terakhir Inter dicetak oleh pemain bertahan menguatkan gaya bermain dinamis Inzaghi.

“Ini tergantung pada kualitas para pemain. Kami menetapkan ide, tapi kemudian terserah pada para pemain untuk menampilkannya dan mereka melakukannya dengan sangat baik,” kata Farris kepada DAZN, dikutip dari Football Italia, seusai pertandingan.

“Taktiknya bekerja dengan sangat baik, mobilitas pemain bertahan kami, tetapi juga kemampuan para gelandang untuk menutupi ruang ketika pemain bertahan maju, itu semua adalah kerja tim.”

Pemain Inter Milan Alexis Sanchez melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Empoli dalam pertandingan Liga Italia Serie A di San Siro, Milan, 2 April 2024. Inter Milan berhasil memetik tiga angka setelah menumbangkan Empoli dengan skor 2-0. REUTERS/Claudia Greco.

Sorotan terhadap Lautaro Martinez, Acerbi, dan Barella

Lautaro Martinez belum mencetak gol dalam empat pertandingan Serie A berturut-turut dan tampak agak kesal saat digantikan. Namun, untuk Farris, itu adalah hal yang wajar.

“Dia adalah orang terakhir yang kembali dari tugas internasional, melakukan perjalanan terjauh, dia adalah kapten kami dan selalu siap membantu kami, tetapi dia sedikit kelelahan. Memang benar dia belum mencetak gol, tapi kerja keras yang dia dan penyerang lainnya lakukan untuk membantu tim sangatlah penting,” ucapnya.

Nerazzurri mulai kehilangan intensitas awal musimnya dalam beberapa pekan terakhir. Mulai dari tersingkir dari Liga Champions dan ditahan imbang Napoli 1-1, disusul kontroversi tuduhan rasisme terhadap Francesco Acerbi.

Acerbi dibebaskan karena tidak cukup bukti dan menjadi starter dalam kemenangan 2-0 atas Empoli. Inter menang gol Federico Dimarco dan Alexis Sanchez. Apakah Inzaghi bertanya kepada Acerbi apakah dia siap bermain?

“Jelas, keputusan akhir dibuat oleh pelatih. Francesco kembali setelah beberapa hari yang penuh gejolak. Dia memberi tahu kami bahwa dia sama sekali tidak menggunakan frasa bernada rasis, kami semua mendukungnya," kata Farris.

“Saya juga ingin menambahkan bahwa saya telah mengenal Francesco sejak dia berada di Lazio, dia adalah orang yang baik dan sama sekali tidak rasis. Itu adalah insiden yang buruk, kami harap ini sudah berlalu dan kami dapat kembali berbicara tentang sepak bola.”

Sorotan juga datang untuk Nicolo Barella tampil sangat impresif di lini tengah. “Barella menjalani musim yang hebat dan semakin bersemangat setelah mencetak gol indah dalam jeda internasional. Kami tampil lebih baik di babak kedua dan pergantian pemain memberi kami andil besar untuk membawa pulang hasil, menegaskan kekuatan kedalaman skuad ini,” ucap Farris.

Kemenangan mempertahankan keunggulan 14 poin Inter Milan di puncak klasemen Liga Italia. Inter, secara matematis bisa mengamankan Scudetto, dalam Derby della Madonnina melawan AC Milan pada 22 April. Dengan delapan pertandingan tersisa, mereka membutuhkan 11 poin lagi untuk memastikan gelar juara.

Pilihan Editor: Shin Tae-yong Konfirmasi Kabar Naturalisasi Calvin Verdonk, Target Selesai Bulan Juni