Polisi Tegaskan, Penjualan Tiket Ricuh Bukan Ulah Provokator  

Reporter

Editor

Senin, 27 Desember 2010 07:14 WIB

Ribuan calon penonton memasuki lapangan setelah tidak sabar mendapatkan tiket katagori III leg ke 2 pertandingan final AFF sepak bola antara Indonesia melawan Malaysia di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (26/12). Panitia menjual 30 ribu lembar tiket dijual pada hari terakhir ini. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO Interaktif, Jakarta - Proses penjualan tiket final Piala AFF 2010 untuk leg kedua di area kompleks Gelora Bung Karno kemarin berlangsung ricuh. Massa yang tidak sabar menunggu loket dibuka menjadi emosional dan menjebol pintu masuk Stadion Utama Gelora Bung Karno. Ribuan calon penonton itu memasuki stadion--ratusan di antaranya menginjak-injak rumput lapangan--dan memaksa agar tiket segera dijual.

Suasana kacau itu diwarnai tewasnya satu orang di dekat pintu IX. Kepala Polres Jakarta Barat Komisaris Besar Hamidin mengatakan yang meninggal adalah pemulung tanpa identitas. "Dia meninggal bukan karena mengantre," ujarnya kepada Tempo melalui telepon.

Hamidin menjelaskan, lelaki itu sempat merasa tak enak badan dan meminta dikeroki kepada temannya. Namun tak lama kemudian pria berumur sekitar 45 tahun itu tak sadarkan diri, lalu meninggal.

Ribuan calon penonton, yang sebagian di antaranya sudah antre sejak kemarin dinihari, marah karena tak mendapat kepastian kapan pintu loket dibuka. Mereka yang berkumpul di pintu IV juga tidak menghiraukan hujan deras yang mengguyur. Suasana memanas saat massa berhasil menjebol pintu IV dan akhirnya memasuki stadion.

Menjelang sore, massa sempat "menyandera" Slamet, petugas keamanan PSSI, di Sektor 12 Stadion Utama Gelora Bung Karno. Slamet digiring dari kantor PSSI ke tribun penonton. Kepada massa, Slamet memberi penjelasan bahwa pengantre bisa menukarkan kupon antrean dengan selembar tiket.

Kepala Biro Operasional Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Sujarno akhirnya menenangkan massa dan menjanjikan penjualan tiket dilayani hingga malam hari sampai 15 ribu lembar tiket habis. Jumlah itu diyakini bisa mencakup calon penonton di dalam stadion, yang berjumlah sekitar 10 ribu orang.

Ketua Umum PSSI Nurdin Halid menuding kericuhan disebabkan oleh ulah provokator yang menyusup di antara pengantre. Pernyataan itu dibantah Hamidin. "Itu murni perbuatan calon penonton yang kecewa dan emosi, bukan provokator," kata Hamidin.

Hamidin mengatakan, sebelumnya polisi telah memberi saran kepada panitia agar tidak membatasi loket, mengingat begitu banyak calon pembeli. Dia juga menyarankan agar tidak terjadi antrean panjang dan agar panitia mengumumkan jaminan bahwa pengantre pasti mendapat satu tiket.

Ahmad, seorang calon penonton, menyayangkan sistem penjualan tiket yang tidak profesional. “Sistem penjualannya tidak jelas,” ujar dia.

Polisi kemarin menurunkan sekitar 300 personel. Mereka berasal dari Kepolisian Resor Jakarta Pusat, Kepolisian Sektor Tanah Abang, dibantu Kepolisian Sektor Johar Baru dan Cempaka Putih.


BASUKI RAHMAT | PUTI NOVYANDA | RATNANING

Berita terkait

Hadiah Piala Kemerdekaan dari APBN, Apa Kata Anggota DPR?  

27 Oktober 2015

Hadiah Piala Kemerdekaan dari APBN, Apa Kata Anggota DPR?  

DPR menyoroti kebijakan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang menggunakan anggaran negara untuk membiayai hadiah Piala Kemerdekaan.

Baca Selengkapnya

Hadiah Miliaran Rupiah Piala Kemerdekaan Diambil dari APBN  

22 Oktober 2015

Hadiah Miliaran Rupiah Piala Kemerdekaan Diambil dari APBN  

Kenapa hadiah Piala Kemerdekaan diambil dari APBN?

Baca Selengkapnya

Juara Piala Kemerdekaan Terima Hadiah Pekan Depan  

13 Oktober 2015

Juara Piala Kemerdekaan Terima Hadiah Pekan Depan  

Tim Transisi menjanjikan hadiah yang cukup besar: juara pertama Rp 1,5 miliar, juara kedua Rp 1 miliar, dan juara ketiga Rp 750 juta.

Baca Selengkapnya

Persib Vs Sriwijaya di Final, Atep Kejar Gol Kedua

12 Oktober 2015

Persib Vs Sriwijaya di Final, Atep Kejar Gol Kedua

Atep baru menyumbang satu gol di ajang Piala Presiden. Ia berambisi mencetak gol saat Persib melawan Sriwijaya di final.

Baca Selengkapnya

Semifinal Piala Presiden, Sriwijaya Krisis Pemain Belakang

5 Oktober 2015

Semifinal Piala Presiden, Sriwijaya Krisis Pemain Belakang

Sriwijaya FC harus kehilangan bek Syaiful Indra Cahya, yang selama ini menjadi andalan mereka.

Baca Selengkapnya

Arema Berambisi Perpanjang Rekor Menang atas Sriwijaya  

3 Oktober 2015

Arema Berambisi Perpanjang Rekor Menang atas Sriwijaya  

Arema Cronus mengantongi rekor lima kemenangan beruntun melawan Sriwijaya FC.

Baca Selengkapnya

Piala Presiden, Pelatih Persib Minta Bobotoh Tetap Tenang

24 September 2015

Piala Presiden, Pelatih Persib Minta Bobotoh Tetap Tenang

Menurut Djadjang Nurjaman, atmosfer di Bandung sedang panas jelang pertandingan perempat final kedua melawan Pusamania.

Baca Selengkapnya

Piala Presiden, Sriwijaya Berharap Rebut Poin dari Persebaya  

19 September 2015

Piala Presiden, Sriwijaya Berharap Rebut Poin dari Persebaya  

Statistik pertandingan memperlihatkan dalam lima pertemuan terakhir dengan Persebaya, Sriwijaya tiga kali menang dan sekali seri.

Baca Selengkapnya

Arema Cronus Waspadai Empat Pemain Bali United

18 September 2015

Arema Cronus Waspadai Empat Pemain Bali United

Arema sudah menyiapkan strategi untuk mengamankan poin di kandang sendiri.

Baca Selengkapnya

Piala Presiden, Persebaya United Kantongi Kekuatan Sriwijaya

14 September 2015

Piala Presiden, Persebaya United Kantongi Kekuatan Sriwijaya

Persebaya United mewaspadai empat pilar Sriwijaya FC.

Baca Selengkapnya