Pelatih Persib Bandung Djajang Nurjaman memberi pengarahan saat latihan fisik di Bandung, Jawa Barat, 4 Agustus 2015. Skuad Maung Bandung kembali berlatih untuk menghadapi laga hari jadi Arema Cronous bersama 12 tim profesional lainnya. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Kongres Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bakal digelar di Jakarta pada Kamis, 10 November 2016. Pelatih Persib, Djajang Nurjaman, berharap agar hasil kongres itu bisa memberikan secercah asa bagi perbaikan sepak bola nasional, yang sempat lama terkena sanksi pembekuan.
Djanur—sapaan akrab Djajang—mengatakan sudah sepatutnya sepak bola Indonesia bisa lebih baik dan maju. Hidup dari perasan keringat di lapangan hijau memang telah lama dilakoni Djanur. Dari mulai mengawali karier sebagai pemain sepak bola sampai kini bertugas menjadi juru racik sudah lama dilakoni Djanur.
"Mudah-mudahan kongresnya sukses, dalam arti tidak ada kendala tidak ada ricuh dan bisa memilih ketua baru yang bisa membawa sepak bola semakin membaik," ujar Djanur kepada wartawan di Bandung, Rabu, 9 November 2016.
Menurut Djanur, tak jadi masalah siapa saja ketua yang bakal terpilih nanti. Namun yang terpenting bisa membawa sepak bola Indonesia semakin berkembang dan lebih banyak bisa bicara di kancah internasional.
"Siapa pun nanti yang terpilih, yang pasti akan mampu dan bisa membawa perubahan sepak bola Indonesia. Terus juga banned dari FIFA (Federasi Sepak Bola Dunia) tidak terulang lagi," kata pelatih yang sukses membawa skuad Persib menjuarai Indonesia Super League pada 2014 ini.
Disinggung ihwal kandidat yang Djanur jagokan menjadi Ketua PSSI baru, dia enggan menyebutkan nama. "Ada yang saya jagokan, tapi no comment dulu yah," tuturnya.
Ada delapan calon Ketua PSSI yang bakal bertarung memperebutkan kursi nanti. Mereka adalah Benhard Limbong, Djohar Arifin Husain, Eddy Rumpoko, Tonny Aprilani, Moeldoko, Erwin Aksa, Edy Rahmayadi, dan Kurniawan Dwi Yulianto.
