TEMPO.CO, Jakarta - Borussia Dortmund akan menyambut Real Madrid pada laga kedua Grup H Liga Champions di Stadion Signal Iduna Park, Rabu dini hari 27 September 2017. Dortmund yang memiliki rekor baik kala menyambut Madrid berharap mendapat kemenangan perdana di Liga Champions musim ini.
Skuad asuhan Peter Bosz memang harus menang pada laga itu jika tak ingin peluang mereka lolos ke babak 16 besar semakin mengecil. Pada laga pertama mereka ditumbangkan Tottenham Hotspur 3-1 di Stadion Wembley dua pekan lalu.
Dortmund memiliki rekor yang sangat baik kalah menyambut Real Madrid di kandang. Mereka tak pernah kalah dan mencatatkan rekor 3 kemenangan serta 3 kali imbang melawan Real Madrid. Apalagi musim lalu mereka juga berhasil menahan imbang Cristiano Ronaldo cs.
Musim ini, kekuatan kedua tim tak jauh berbeda. Di kubu Dortmund, kehilangan Ousmane Dembele yang hengkang ke Barcelona mampu diisi oleh Christian Pulisic. Sementara di kubu Madrid, kehilangan James Rodriguez dan Alvaro Morata tampak telah bisa diisi oleh pemain-pemain muda seperti Marco Asensio dan Lucas Vasquez yang mendapatkan lebih banyak kesempatan dari Zidane.
Hanya saja, dalam lawatannya kali ini Madrid tak akan diperkuat oleh dua pemain intinya, Marcelo dan Karim Benzema, yang masih mengalami cedera. Tak hadirnya Benzema membuat Zidane tampaknya akan memainkan penyerang muda Borja Mayoral di lini depan bersama Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale.
Yang membuat Zidane pusing adalah mencari pengganti Marcelo. Masalahnya, Theo Hernandez yang baru diboyong dari Atletico Madrid pada bursa transfer lalu juga mengalami cedera dislokasi tulang bahu saat menang atas Real Sociedad akhir pekan lalu.
Lubang di lini belakang Madrid ini bisa menjadi bencana saat menghadapi Borussia Dortmund yang musim ini sangat garang di Liga Jerman. Dortmund memuncaki klasemen dan menjadi tim paling subur di Liga Jerman. Tercatat mereka telah mencetak 19 gol dari 6 laga.
Kunci sukses Dortmund adalah penguasaan bola yang dominan dan permainan menekan yang mereka peragakan. Pierre Emerick-Aubameyang cs memiliki rataan penguasaan bola hingga 65,8 persen tiap pertandingannya.
Peter Bosz memang memerintahkan para pemainnya untuk langsung menekan pemain lawan setiap kehilangan bola. Dia juga memerintahkan lini belakangnya untuk naik lebih tinggi demi menekan setiap pemain lawan.
Meskipun hal itu disebut sebagai kunci sukses Dortmund, namun Real Madrid bisa memanfaatkan hal itu sebagai faktor penentu kemenangan. Zidane harus meniru taktik Tottenham yang pada laga pertama bermain sabar dan melancarkan serangan balik cepat untuk membungkam Dortmund.
Real Madrid sangat fasih dalam memainkan pola seperti itu. Mereka kerap memperagakannya kala menghadapi Barcelona yang juga memiliki karakter permainan seperti Dortmund.
Apalagi punggawa Real Madrid memiliki kecepatan yang sangat baik plus akurasi umpan yang sangat tinggi. Dengan Luka Modric dan Toni Kroos sebagai pembagi bola, Madrid bisa memanfaatkan kecepatan Ronaldo, Bale atau pun Asensio. Jika strategi itu berhasil, maka sang juara bertahan Liga Champions akan mampu mematahkan kutukan tak pernah menang di kandang Dortmund.
UEFA|AS|FEBRIYAN