TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, mengatakan bahwa mereka harus membahas kemungkinan meninggalkan La Liga Spanyol jika Catalonia memperoleh kemerdekaan dari Spanyol.
Referendum kemerdekaan Catalonia, yang dianggap ilegal oleh Spanyol, berlangsung Ahad lalu dan diwarnai kekerasan oleh kepolisian yang melukai ratusan orang. Pada hari yang sama, Barcelona memilih menggelar laga melawan Las Palmas tanpa penonton sebagai bentuk protes atas kekerasan itu.
Dalam referendum sendiri sebanyak 90 pemilih menyatakan setuju agar Catalonia memisahkan diri dari Spanyol. Tapi hasil itu tak diakui pemerintahan Spanyol.
Bartomeu mengatakan masa depan Barca di La Liga perlu dibicarakan jika Catalonia benar-benar meraih kemerdekaan.
"Sejauh ini pembicaraan belum dilakukan. Tapi hal itu bisa terjadi di masa mendatang. Hal ini akan dibahas oleh Dewan Direksi. Itu akan menjadi sesuatu untuk dianalisis dengan santai," kata dia, Senin.
Ia yakin, pada saatnya Barcelona akan menemukan solusi terbaik. "Jika kita membahas masalah ini dengan intens maka jelas kita akan menemukan solusi terbaik. Tapi jika [kemerdekaan] ini terjadi, Dewan Direksi akan melihatnya," ujar Bartomeu.
Barcelona pernah meuarai Liga Spanyol sebanyak 24 kali. Sementara rival abadi mereka, Real Madrid, sudah meraih trofi sebanyak 33 kali.
SOCCER WAY | RAMADHAN L.Q.