TEMPO.CO, Palembang - Panitia pertandingan antara Sriwijaya FC melawan Persegers Gersik United, dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Bumi Sriwijaya, Palembang, Ahad, sempat kebingungan mencatat hasil pertandingan di papan skor. Hal itu lantaran, angka dipapan manual tersebut hanya tersedia hingga angka Sembilan sedangkan dalam pertandingan tersebut, Sriwijaya unggul 10-2 atas tamunya.
Indra Wijaya, panitia pertandingan menjelaskan kejadian tersebut di luar dugaan mereka sehingga mereka sempat kebingungan mencari solusinya. "Papan skor manualnya hanya sampai angka Sembilan tidak ada angka sepuluh,” kata Indra, Ahad, 5 November 2017.
Menyikapi hal tersebut panitia mengambil iniasiatif untuk menggabungkan dua papan masing-masing papan angka nol dan satu. Alhasil penonton dari tribun dapat menyaksikan hasil tersebut secara gambling hingga babak kedua berakhir. "Di stadion Bumi sistem pencatatannya masih manual beda dengan di Gelora Jakabaring,” kata Indra.
Dalam beberapa pertandingan kandang terakhir, Sriwijaya menjamu lawannya di stadion Bumi Sriwijaya yang berada di pusat kota dengan ukuran lebih kecil dibandingkan dengan stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring. Kepindahan homebase tersebut lantaran gelora Jakabaring sedang direnovasi untuk persiapan Asian Games 2018.
Sementara itu menejer tim Sriwijaya FC, Ucok Hidayat, memberikan apresiasi yang tinggi atas pencapaian Hilton Moreira dan kawan-kawan di laga kandang pamungkas ini. Kemenangan 10-2 atas Persegres Gersik menurutnya membuktikan bila Sriwijaya bukanla tim yang layak untuk diremehkan melainkan tim masih layak untuk disegani.
"Kemenangan tersebut sekaligus merupakan wujud dari kekompakkan antar pemain, pelatih dan menejemen Sriwijaya. Ini hasil fositif yang akan kami teruskan pada kesempatan berikutnya,” kata Ucok.
Dalam laga itu, Alberto Goncalves memborong empat gol, sedangkan Slamet Budiyono mencetak tiga gol. Adapun gol Sriwijaya lainnya diceploskan Hilton Moreira dan Gufroni Al Maruf.
Tambahan tiga poin ini mengnatar Sriwijaya FC naik satu tingkat ke posisi ke-13 dengan 41 poin. Sedangkan Persegres, yang sudah terdegradasi, makin terbenam di dasar klasemen.
