TEMPO.CO, JAKARTA - Manchester City berhasil menorehkan rekor baru saat mengalahkan Swansea City dengan skor 4-0. Anak asuh Pep Guardiola berhasil menang 15 kali secara beruntun, mengalahkan rekor Arsenal pada tahun 2002.
Tak hanya di Liga Inggris, Guardiola juga memegang rekor kemenangan beruntun di 2 dari 5 liga top eropa lainnya. Bersama Barcelona dia berhasil memegang rekor kemenangan beruntun terbanyak di Liga Spanyol sementara bersama Bayern Munchen dia memegang rekor tersebut di Liga Jerman.
Berikut daftar rekor kemenangan beruntun terbanyak di 5 liga top eropa selain Liga Inggris:
1.Bayern Munchen (Jerman-19 kemenangan)
Rekor kemenangan 19 kali beruntun berhasil ditorehkan Bayern Munchen pada musim 2013/2014. Rekor tersebut akhirnya terhenti setelah Bayern Munchen ditahan imbang 3-3 oleh Hoffenheim pada 29 Maret 2014. Bulan berikutnya, rekor tak terkalahkan dari 53 pertandingan di berakhir, setelah Bayern Munchen dikalahkan Real Madrid di semifinal Liga Champions.
Hal menarik dari rekor tersebut adalah itu merupakan musim pertama Pep Guardiola bersama Bayern Munchen. Ia menggantikan posisi Jupp Heynckes yang pensiun setelah meraih Treble winner bersama Bayern Munchen.
Musim tersebut juga menjadi musim terbaik bagi dua pemain sayap Munchen, yaitu Arjen Robben dan Frank Ribery. Guardiola juga berhasil menyulap Philip Lahm menjadi gelandang bertahan, yang posisi aslinya adalah bek kanan.
2. Inter Milan (Italia - 17 kali kemenangan)
Liga Italia musim 2006/2007 merupakan salah satu musim yang cukup kelam bagi persepakbolaan Italia. Pada musim tersebut Juventus terdegradasi karena skandal ‘Calciopoli’. AC Milan, Lazio, dan Fiorentina mendapat hukuman pengurangan poin akibat kasus tersebut. Pada akhirnya gelar juara Liga Italia diraih oleh Inter Milan.
Mengkesampingkan kasus ‘Calciopoli’, Inter Milan pada musim tersebut berhasil menorehkan 17 kali kemenangan secara beruntun. Inter Milan yang saat itu dilatih oleh Roberto Mancini, memulai rekor tersebut dari kemenangan 4-1 atas Livorno pada 25 Oktober 2006. Kemenangan beruntun Inter berhenti saat meraka ditahan imbang 1-1 oleh Udinese pada bulan Februari.
Zlatan Ibrahimovic menjadi pemain yang memiliki peran penting bagi Inter pada musim tersebut. Selain Ibrahimovic, Inter saat itu memiliki pemain-pemain yang berkualitas, seperti Patrick Vieira, Hernan Crespo, Dejan Stankovic, Esteban Cambiasso, Javier Zanetti, dan Marco Materazzi.
Namun saat itu, Inter hanya melaju sampai babak 16 besar Liga Champions dan dikalahkan AS Roma di final Coppa Italia.
3. Barcelona dan Real Madrid (Spanyol - 16 kemenangan)
Rekor 16 kemenangan beruntun Liga Spanyol dipegang oleh dua klub, yaitu Barcelona dan Real Madrid. Barcelona berhasil menorehkan rekor tersebut pada musim 2010/2011. Saat itu merupakan musim ketiga Pep Guardiola melatih tim tersebut.
Pada musim tersebut, Barcelona berhasil menang 5 gol tanpa balas melawan tiga tim, yaitu Real Sociedad, Espanyol, dan Real Madrid. Sedangkan Almeira berhasil dijebol gawangnya sebanyak delapan kali, tanpa bisa membalas.
Duet Xavi Hernandez dan Andres Iniesta di lini tengah menjadi sumber kreativitas penyerangan Barcelona. Raihan kemengangan akhirnya terhenti saat ditahan oleh Sporting Gijon, dan menorehkan hasil 31 pertandingan tanpa terkalahkan.
Musim tersebut juga menjadi musim terbaik Guardiola di Barcelona. Ia berhasil memenangkan Liga Spanyol dan meraih gelar Liga Champion, setelah mengalahkan Manchester Uniteed di final.
Real Madrid menjadi tim kedua di Liga Spanyol yang berhasil menorehkan 16 kali kemenangan beruntun. Rekor ini ditorehkan Zinedine Zidane di dua musim berbeda. Rekor kemenangan bereuntun tersebut juga termasuk saat mengalahkan Barcelona di Camp Nou. Berkat raihan tersebut, Real Madrid menyamai rekor Barcelona tujuh musim sebelumnya.
"Ini bagus untuk mendapatkan catatan, itu berasal dari pekerjaan yang dilakukan semua pemain, mereka melakukan fenomenal dengan baik,” kata Zidane. "Yang terpenting adalah tetap memetik poin, karena La Liga sangat panjang.”
4. AS Monaco (Perancis - 16 kemenangan)
Leonardo Jardim berhasil membawa AS Monaco menjadi penghancur dominasi Paris Saint-Germain di Liga Perancis. Ia berhasil membawa tim ini menjadi juara Liga Perancis musim 2016/2017, serta menorehkan 16 kemenangan beruntun.
Hal ini ia lakukan di dua musim berbeda, 12 kemenangan beruntun di akhir musim 2016/2017, ditambah empat kemenangan di awal musim 2017/2018. Rekor tersebut berhasil melampaui capaian Bordeaux, delapan musim sebelumnya.
Radamel Falcao dan Kylian Mbape berhasil menjadi pemain yang membantu terciptanya rekor tersebut. Didukung Thomas Lemar dan Bernardo Silva di belakang, membuat AS Monaco berhasil meraih gelar juara Liga Inggris. Namun, keganasan mereka di Liga Perancis tidak menular ke Coupe de France, dimana mereka terhenti di semifinal setelah dikalahkan PSG dengan skor 5-0.
Guardiola berkesempatan memperpanjang rekor kemenangan beruntunnya di Liga Inggris pada akhir pekan ini. Manchester City akan menjamu Tottenham Hotspurs di Etihad Stadium.
ESPN | NAWIR ARSYAD AKBAR