TEMPO.CO, Bandung - Asisten Pelatih PSM Makassar, Imran Amarullah, mengatakan penyebab anak asuhnya kalah telak 0-3 dari Sriwijaya FC dalam lanjutan babak penyisihan Grup A Piala Presiden 2018, lantaran kondisi penurunan stamina dan mental bermain anak asuhnya dalam pertadingan itu.
PSM sudah mengalami kekalahan dua kali, yaitu dari PSMS Medan dan Sriwijaya. Dengan demikian, pertandingan terakhir mereka melawan tuan rumah Grup A, Persib Bandung, pada 26 Januari mendatang tidak akan bisa menolong PSM untuk lolos dari babak penyisihan grup.
"Babak pertama kita sudah maksimal, tapi pada babak kedua kedodoran karena faktor stamina dan mental anak-anak," ujar Imran kepada wartawan seusai pertandingan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Ahad, 21 Januari 2018.
Imran mengatakan Juku Eja memang datang dengan pemain lapis kedua dalam laga itu. Kebanyakan pemain PSM yang diboyong Imran ke Bandung rata-rata pemain U-19. "Seperti kalian tahu bahwa yang bermain hari ini adalah tim kedua karena tim pertama juga malam ini main di Makassar," ujarnya.
Tiim PSM asuhan pelatih Robert Rene Alberts harus melakoni laga final Makassar Super Cup Asia. Karena itu, Alberts harus membagi skuadnya menjadi dua bagian.
"Kekalahan ini mungkin faktor fisik dan kesiapan kita. Mental pemain yang masih belum siap karena ini pemain muda. Mereka belum siap menghadapi pertandingan begitu besar ini," katanya.
Imran mengatakan memang Juku Eja lebih fokus untuk melakoni pertandingan di ajang Makassar Super Cup Asia daripada Piala Presiden 2018. Alasannya, kata dia, lantaran persiapan jajaran pelatih dalam menggodok anak asuhnya memang dipersiapkan untuk Makassar Super Cup Asia.
"Jadwal Piala Presiden 2018 mendadak dan itulah risikonya karena coach Robert tidak memprogramkan untuk Piala Presiden dan planning-nya untuk Super Cup," kata dia.
AMINUDDIN A.S.