TEMPO.CO, Jakarta - Memphis Depay, mantan bintang tim Belanda dan Manchester United, membuat Paris Saint Germain takluk 2-1 pada pertandingan Liga 1 Prancis di kandang Lyon, Minggu, 21 Januari 2018.
Tendangan jarak jauh dari pemain sayap berusia 23 tahun itu pada tambahan waktu setelah 90 menit atau injury time membuat PSG kalah 1-2. Itu merupakan kekalahan kedua PGS musim ini yang masih memimpin klasemen Liga 1 dengan keunggulan 8 poin.
Depay tampak mulai menemukan bentuk permainan terbaiknya setelah terpental dari debutnya di Liga Inggris dengan membela Manchester United.
Pemain Belanda berdarah Ghana itu dibawa pelatih Louis van Gaal ke United setelah mereka membawa tim nasional Oranye merebut peringkat ketiga Piala Dunia 2014. Tapi, seperti Van Gaal, Depay kemudian kesulitan bermain di Inggris dan terbuang ke Prancis.
Meski tampil sebagai pemain pengganti saat melawan PSG, Depay diyakini sudah mulai kembali ke bentuk permainan yang membuatnya terpilih sebagai pemain muda terbaik di dunia pada 2015.
Depay bisa bermain di lini belakang atau tengah, terutama di posisi sayap. Kecepatannya, baik saat menyambut umpan maupun ketika sambil menggiring bola, menjadi senjata utamanya.
Selain itu, keistimewaan dari Depay adalah tendangan jarak jauhnya yang keras dan akurat. Tendangan itulah yang pada Ahad lalu di Stadion Groupama, Lyon, membuat klub tuan rumah memepet PSG di puncak klasemen Liga 1 dengan selisih delapan poin.
Tottenham Hotspur dan Arsenal dikabarkan tertarik memboyong Depay kembali ke Liga Inggris. Depay mencetak 11 gol dalam 28 pertandingan Liga 1 Prancis musim ini dan berperan besar terhadap kemajuan Lyon.
Meski sebelumnya gagal tampil mengesankan di Manchester United, pemain Lyon ini masih dinilai salah satu pemain muda paling berbakat di Eropa sekarang pada usia 23 tahun. Ia menjadi pahlawan kemenangan Lyon melawan PSG.
DAILY MAIL | HITC | HARI PRASETYO