TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi memastikan tidak ada isu rasisme terhadap pemain muda Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri, yang memutuskan berkarier di Eropa. "Enggak, enggak. Itu kan soal bahasa saja ya Gy?" kata Imam di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 23 Maret 2018.
Egy telah resmi bergabung dengan Lechia Gdansk, klub yang bermain di Liga Polandia. Namun, bergabungnya Egy ke klub itu mendapat sejumlah cibiran dari para pemain di Eropa. Salah satunya Dawid Kownacki, yang merupakan pemain Sampdoria asal Polandia. Dawid, dalam akun Twitternya, mengatakan bahwa Egy harus belajar bahasa Polandia, bukan Bahasa Indonesia.
Baca: Bertemu Jokowi, Egy Maulana Vikri Ditanya Soal Mudik Lebaran
Egy menimpali pernyataan Imam Nahrawi. Menurut dia, hal itu wajar saja karena dirinya merupakan pemain asal Indonesia pertama yang bergabung di klub itu.
"Ya wajar namanya baru pertama," kata Egy. "Baru pertama. Apalagi nomornya nomor (nomor punggung) sepuluh," ujar Imam menambahkan.
Setelah sepakat menandatangani kontrak dengan Lechia Gdansk selama 3 tahun, Egy diberikan kostum dengan nomor punggung 10. Padahal sebelumnya, momor tersebut dipakai oleh pemain Lechia Gdansk lainnya, Sebastian Mila.
Egy kemudian menambahkan bahwa fisiknya juga kecil untuk ukuran pemain sepakbola di Eropa. Imam Nahrawi setuju dengan pernyataan Egy. Namun, dia memuji wajah Egy Maulana Vikri agar pemain 17 tahun itu tak berkecil hati.
"Untung wajahnya Eropa dikit lah," kata Imam.
Egy Maulana Vikri hadir di Istana Merdeka atas undangan Presiden Joko Widodo. Dia juga sedang berada di Indonesia untuk memperkuat Timnas Indonesia U-19 yang rencananya akan menghadapi Timnas Jepang U-19 pada laga uji coba Ahad 25Maret 2018.