TEMPO.CO, Surabaya - Perseru Serui memulai kompetisi Liga 1 dengan hasil buruk. Bermain di kandang Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Ahad malam, 25 Maret 2018, tim berjulukan Cendrawasih Jingga itu dipaksa takluk 0-1.
Pelatih Perseru, I Putu Gede, mengatakan kekalahan timnya atas Persebaya karena dirinya salah momentum saat memasukkan pemain pengganti. "Ini menjadi pelajaran kalau memasukkan pemain tidak dalam tekanan," katanya seusai pertandingan.
Menurut Putu, seharusnya dia tidak buru-buru mengganti Indra Permana dengan Yamashita Kunihiro ketika Persebaya memasukkan Ferinando Pahabol di pertengahan babak kedua. Pergantian itu dimaksudkan memperkuat lini belakang.
Alih-alih memperkuat lini belakang, tak berselang lama, Persebaya justru berhasil merobek gawang Perseru lewat kaki Robertino Pugliara. "Tadi gambling ambil keputusan," kata pelatih yang pernah bermain di Persebaya pada era 90-an ini.
Dia menganggap gol Pugliara pada menit ke-70 karena kesalahan pemain belakangnya, yakni telat menutup dan menghadang pergerakan gelandang asal Argentina tersebut. "Ada satu kesalahan sehingga menjadi gol," katanya.
Meski Perseru kalah, Putu mengapresiasi permainan yang ditampilkan anak asuhannya pada laga tersebut. "Saya puas meski dari sisi hasil kami kalah," katanya. Dia mengatakan pemainnya sudah menjalankan strategi yang diinginkan, yakni bermain bertahan.
Dia menegaskan sejak awal menginstruksikan Silvio Escobar dan kawan-kawan bermain bertahan. Taktik itu diterapkan untuk mengatasi permainan ofensif (menyerang) Persebaya. Setidaknya taktik itu berhasil membuat frustrasi Persebaya di babak pertama.
NUR HADI