TEMPO.CO, Jakarta - Salomon Rondon melengkapi kebangkitan West Bromwich Albion dari ketertinggalan dua gol saat melawan Liverpool. Hasil imbang 2-2 di The Hawthorns, pada Sabtu itu, untuk sementara menunda terdegradasinya West Brom.
Tim tamu terlihat telah mengalihkan fokusnya pada pertandingan semifinal Liga Champions melawan AS Roma pada Selasa. Namun, mereka mampu meraih keunggulan melalui Danny Ings dan Mohamed Salah.
Gol Ings tercipta hanya dalam waktu empat menit pada penampilan perdananya di Liga Inggris sejak Oktober 2015. Sang penyerang semestinya mencetak gol kedua beberapa saat kemudian, dan mungkin semestinya membuat timnya mendapat hadiah penalti setelah dijatuhkan oleh Craig Dawson.
Salah kemudian mengukir gol ke-31nya musim ini untuk menyamai rekor klub Luis Suarez untuk koleksi gol terbanyak dalam semusim. Liverpool sepertinya akan membawa pulang tiga poin. Namun, manajer sementara Albion Darren Moore menyuntikkan semangat juang untuk timnya dan, dengan pertahanan Liverpool yang tiba-tiba memperlihatkan kerapuhan seperti di awal musim.
Jake Livermore mampu memaksimalkan kemelut dari tendangan sudut untuk menjadi gol pada menit ke-79 untuk memberikan harapan kepada Albion.
Gol penyama kedudukan kemudian tercipta dari situasi bola mati lain ketika Chris Brunt mengirimkan tendangan bebas sempurna ke kotak penalti untuk ditanduk Rondon.
Manajer Liverpool Juergen Klopp, yang mengistirahatkan lima pemain intinya, mengeluhkan lapangan yang menurutnya terlalu kering.
"Itu menimbulkan perbedaan besar," kata Klopp, yang timnya masih belum pasti finis di empat besar.
Klopp mengeluhkan bahwa mereka tidak mendapatkan "keputusan-keputusan yang tepat" dari wasit terkait penalti dan pelanggaran dari Joe Gomez yang memicu gol Rondon.
Pemain West Bromwich Albion Livermore menerima bahwa degradasi hampir tidak terhindarkan di mana tim juru kunci itu kini tertinggal delapan poin dari zona aman dengan tiga pertandingan tersisa untuk dimainkan. "Hal yang dapat kami lakukan adalah terus berjuang," tuturnya.