TEMPO.CO, Jakarta - “Tidak ada niat saya berada di sini,” kata Jupp Heynckes, sambil duduk di satu meja di Allianz Arena, Munchen, Jerman. Sebuah mikrofon di depannya dan di belakangnya ada papan bertuliskan Liga Champions UEFA.
Baca: Jadwal Liga Champions Rabu Malam: Bayern Munchen Vs Real Madrid
Heynckes sebenarnya sudah mundur dari arena sepak bola. Tapi, sahabat lamanya di Bayern Munchen dan sesama mantan bintang pemain tim nasional Jerman, Uli Hoeness, menghubunginya. Hoeness meminta ia kembali melatih Bayern untuk yang keempat kalinya.
Enam bulan setelah membatalkan pensiunnya, pria berusia 72 tahun itu memimpin Bayern pada pertandingan semifinal pertama Liga Champions Eropa melawan juara bertahan, Real Madrid, di Allianz Arena, Kamis dinihari nanti, 26 April 2018.
Kembali adalah, kata Heynckes kemudian, sebuah pertanyaan dari hati. Tapi, jika kemudian ia bersedia menjadi manajer Bayern lagi, itu berarti ia bertanggung jawab membuat klub Bavarian ini menjadi kompetitif seperti semula.
Bayern pun pulih setelah Carlo Ancelotti dipecat sebagai manajer dan digantikan pria sepuh ini, Heynckes, pemain pahlawan Jerman Barat di Piala Eropa 1972 dan anggota tim itu ketika menjuarai Piala Dunia 1974.
Bundesliga Jerman musim 2017-2018 sudah kembali dimenangi di bawah asuhan Heynckes. Piala Jerman dan Liga Champions Eropa menanti. Sukses meraih treble seperti yang dilakukan Heynckes terhadap Bayern pada 2013 ada di depan mata.
“Saya mencintai sepak bola dan, jika saya menerima tawaran pekerjaan ini, saya melakukannya 100 persen,” kata mantan pemain penyerang Borussia Monchengladbach ini.
“Ini adalah pertandingan-pertandingan anda dalam bekerja. Banyak pelatih tidak pernah mendapat kesempatan untuk memainkan salah satu pertandinhan sepenting ini dalam hidup mereka,” ujar Heycnkes.
“Saya kembali pada usia yang sangat tua. Dan, sekarang saya memiliki hak istimewa untuk menjadi sukses lagi, mencapai semifinal, dan kemungkinan akan lolos ke final. Saya yakin,” Heycnkes melanjutkan.
“Sepak bola sudah berubah, tapi gaya kepemimpinan saya, pendekatan saya, tidak. Pertandingan sepak bola terus berkembang. Tapi, pada akhirnya, mereka tetap manusia setelah keluar dari lapangan. Manusia dengan kepribadian dan perasan yang beragam,” tegas Heynckes.
Contoh terbaik dari pendekatan kemanusiaan Heynckes ini dalam melatih ada pada pemain lini tengah dari Kolombia, James Rodríguez, yang awalnya datang dari Real Madrid sebagai pemain pinjaman musim lalu. Tapi, kini Rodriguez akan menjadi pemain tetap Bayern pada akhir musim ini.
“Ia sedikit jatuh mental dan tidak dalam kondisi fisik terbaik ketika datang ke sini,” kata Heycnkes tentang Rodriguez yang semula didatangkan Ancelotti dari Madrid.
“Tapi, saya banyak bicara kepadanya dan pelan-pelan kepercayaan dirinya kembali. Ia lebih bebas sekarang dan lebih terintegrasi ke dalam tim. Ia bahagia di Munich,” ujar Heycnkes.
Zinedine Zidane, manajer Real Madrid, yang akan menghadapi Bayern pada semifinal pertama dinihari nanti, sangat menghormati seniornya ini.
Jauh sebelum pahlawan Prancis di Piala Dunia 1998 dan Real Madrid di Liga Champions 2002 ini menjadi manajer Madrid, Heynckes sudah berada di klub dari ibukota Spanyol itu pada 1997-1998 untuk membawa mereka memenangi kejuaraan utama antarklub Eropa.
“Saya sangat menghormatinya sebagai pelatih, untuk apa yang sudah dikerjakannya di Bayern dan Madrid,” kata Zidane.
Heycnkes dihormati kawan dan lawan. Toni Kroos, yang menjadi bagian dari Bayern ketika memenangi Liga Champions 2013, dan malam nanti kemungkinan akan tampil membela Madrid akan selalu mengenang jasa pria sepuh tangguh dari negaranya itu.
Baca: Liga Champions: Lewandowski dan 4 Gol Penghancur Real Madrid
“Heynckes senantiasa mampu menghadirkan fungsi kolektivitas dalam sebuah tim. Atmosfir ini sangat penting. Itu bukan sekadar soal taktik, tapi membuat semuanya bahagia,” kata Kroos
IRISH TIMES | INDEPENDENT | GUARDIAN