TEMPO.CO, Jakarta –Direktur Olahraga AS Roma, Ramon Rodriguez Verdejo alias Monchi, menilai final Liga Champions akan berbeda bila teknologi asisten wasit (VAR) dipakai. Dengan bantuan teknologi itu, kesalahan-kesalahan wasit akan bisa diminimalkan, sehingga timnya, juga Bayern Munchen yang disingkirkan Real Madrid, bisa lolos.
"Saya pikir sangat perlu (penggunaan VAR), karena fans mungkin akan begurau dengan VAR finalnya akan jadi Bayern Munchen - Roma. Tapi hal itu ada benarnya," kata dia, setelah laga kedua semifinal Liga Champions di Olimpico, Kamis dinihari WIB, 3 Mei 2018.
Dalam laga itu, Roma menang 4-2 atas Liverpool. Tapi, klub Italia itu tetap gagal ke final karena secara agregat kalah 6-7.
Monci menilai timnya dirugikan wasit di laga tersebut dan seharusnya bisa menang dengan skor lebih besar. "Di Anfield gol ketiga mereka offside. Di sini, dua penalti tak diberikan," kata dia. "Saya orang Spanyol, datang ke sini setahun lalu, tapi saya pikir ini saatnya sepak bola Italia bersuara, karena hal ini tak normal."
Putusan wasit yang kontroversial seperti di laga itu, menurut dia, membuktikan bahwa teknologi VAR sangat dibutuhkan. "Saya tak mengerti mengapa VAR tak dipakai di mayoritas kompetisi di dunia. Saya tak memahaminya," kata Monchi. "Masih ada kesalahan (VAR), tapi lebih sedikit ketimbang sebaliknya (yang tak memakai VAR). Ini tak hanya merusak dari segi ekonomi, tapi juga membunuh hasrat dan kerja keras."
Monchi mengungkapkan, para pemain Roma sangat emosional di ruang ganti. "Anak-anak di ruang ganti sangat marah, karena kami sudah memberikan 100 persen di babak kedua dan kami luar biasa," kata dia. "Kami harus mengenalkan VAR di Liga Champions, karena itu fundamental. Saya tak tahu mengapa UEFA tak menginginkannya."
Setelah menyingkirkan AS Roma, Liverpool akan bertemu Real Madrid di final Liga Champions yang akan berlangsung di Kiev, Ukraina, pada 26 Mei 2018.
WORLDFOOTBALL | FIKRI ARIGI