TEMPO.CO, Jakarta - Mohamed Salah memiliki kesempatan untuk menjadi pemain Mesir pertama yang berhasil menjuarai Liga Champions. Dia tampil luar biasa musim ini dengan total 44 gol di semua kompetisi yang dijalani Liverpool.
Kepada UEFA.com, Salah menjelaskan mengapa spirit tim Liverpool, yang diasuh oleh Jurgen Klopp, begitu krusial dalam perjalanan mereka menuju Kiev, bersama dengan hal-hal menarik lainnya.
Tentang menjuarai liga Champions
"Saya tidak tahu harus berkata apa, tetapi memenangkan Liga Champions adalah sesuatu yang berbeda. Kejuaraan yang begitu hebat untuk dimenangkan. (Berhasil mencapai final) adalah mimpi saya yang menjadi kenyataan. Semua orang di seluruh kota dan juga di klub begitu bergairah. Saya ingat dua tahun lalu, saya menonton pertandingan final liga Champions di Mesir dan saya menyukai atmosfernya."
Tentang menghadapi Real Madrid
"Mereka adalah tim yang memenangkan trofi ini lebih banyak daripada yang lain. Mereka telah memenangkan Liga Champions tiga kali dalam empat tahun terakhir, jadi mereka memiliki banyak pengalaman. Pertandingan final hanya terdiri dari satu pertandingan, bukan dua, jadi kami hanya perlu fokus dan tidak memikirkan yang lain. Saat anda masuk ke dalam permainan, pada akhirnya adalah 11 lawan 11."
Tentang manajer Liverpool, Jurgen Klopp
"Tentu saja kami harus melakukan apa yang dia inginkan, tetapi dia memberi kami kebebasan penuh untuk memainkan gaya sepakbola kami sendiri. Dia selalu memberi kami semua kepercayaan diri untuk melakukan apa yang ingin kami lakukan dalam suatu permainan. Ini membantu kami untuk tampil lebih baik. Itu kekuatannya. Ini bukan hanya kepada saya, namun juga ke seluruh skuad Liverpool. Setiap pemain di Liverpool memiliki kepercayaan diri dan itulah mengapa kami mencetak banyak gol. Dia (Klopp) bukan hanya teman saya, dia adalah teman bagi semua orang di Liverpool."
Tentang semangat tim Liverpool
"Kami semua teman baik. Sebagian besar dari kami akan keluar untuk makan malam bersama atau menghabiskan waktu bersama. Itu membantu kami selama pertandingan. Kami dekat satu sama lain. Kami tumbuh sebagai grup, terutama dalam beberapa bulan terakhir."
Tentang kepiawaiannya mencetak gol
"Kuncinya adalah kerja keras. Hal terpenting adalah untuk mempertahankan level permainan, dan (tetap) melakukan apa yang telah saya lakukan sekarang di musim-musim ke depan. Sekarang Liverpool telah mencapai final, jadi kami hanya perlu memikirkan final. Saya merasa yakin (bahwa saya mampu menampilkan performa terbaik). Saya berada di Roma selama dua tahun, memiliki dua musim yang hebat di sana dan semua orang membujuk saya untuk tetap tinggal, tetapi yang ada dalam pikiran saya adalah untuk datang dan menjadi sukses di Inggris."
Tentang idola masa kecil
"[Francesco] Totti, Ronaldo (Brasil), [Zinédine] Zidane. Saya begitu mengidolakan ketiga pemain tersebut karena mereka sangat berbeda dengan pemain-pemain lain dalam caranya bermain."
Tentang momen favoritnya dalam Liga Champions musim ini
Momen favorit saya adalah gol saya melawan Manchester City.
Tentang Roberto Firmino dan Sadio Mane
"Hal terpenting bagi kami adalah membantu tim untuk mencetak gol. Tidak jadi masalah siapa yang mencetak gol. Memenangkan pertandingan, mendapatkan poin, itulah yang paling penting bagi kami karena seperti yang anda lihat, saya telah mencetak sepuluh gol di Liga Champions, Sadio sembilan, Firmino sepuluh, jadi kami semua sama. Tidak ada seorang pun dari kami yang egois atau hanya ingin mencetak gol. Kami mencoba saling membantu untuk mencetak gol."
UEFA | RYAN DWIKY ANGGRIAWAN