TEMPO.CO, Jakarta - Tim Nasional Indonesia dikalahkan Myanmar dengan skor telak 1-6 pada pertandingan ketiga penyisihan Grup B Piala AFF Putri 2018 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Kamis malam, 5 Juli 2018. Kekalahan kedua ini, membuat timnas putri gagal melenggang ke babak 16 besar.
Sebelumnya Timnas hanya meraih hasil imbang 0-0 dengan Singapura dan dikalahkan Vietnam 0-6.
Baca juga: Jarang Berkompetisi, Timnas Putri Dicukul Vietnam 6-0
Pada laga ketiga ini, pelatih Satia Bagdja merotasi sejumlah pemain untuk mengangkat performa tim yang sedang didera kelelahan. Namun, upaya ini tidak cukup membantu dalam menghadapi Myanmar yang lebih bugar dan pada pertandingan sebelumnya mengalahkan Filipina 4-0.
Pertandingan baru berlangsung tiga menit, sebuah gol sudah berhasil diceploskan striker Myanmar, Win Theingi Tun. Tak lama berselang, kembali striker Myanmar ini, mencetak gol kedua. Uniknya kedua gol sama-sama buah dari sepakan keras dari luar kotak penalti.
Tertinggal dua gol, permainan Timnas semakin tertekan. Satu gol kembali diceploskan Myanmar melalui kaki Thandar Mor pada menit ke-22. Keunggulan Myanmar 3-0 ini bertahan hingga turun minum.
Amunisi pemain bugar yang terbatas membuat Satia sulit untuk mengotak-atik komposisi pemain. Kondisi ini tidak disia-siakan Myanmar, khususnya striker Win Theingi Tun yang menambah dua gol lagi pada menit ke-55 dan ke-64.
Namun di sela-sela dominasi Myanmar itu, rupanya Timnas mampu memanfaatkan kesalahan lawan. Adalah pemain senior Yudith Herlina Sada yang menjadi penyelamat muka. Pemain asal Papua ini memaksimalkan serangan balik sehingga berhasil mencetak gol menit ke-65 . Gol ini menjadi gol pertama Timnas di Piala AFF Putri.
Di pengujung babak kedua, Satia menarik Syenida Meryfandina dan memasukkan gelandang Dhanielle Daphne. Namun upaya ini juga tidak terlalu berpengaruh, karena tim lawan malah mencetak satu gol lagi melalui sepakan July Kyaw pada menit ke-85. Skor berubah 6-1 untuk Myanmar, dan kedudukan ini bertahan hingga pertandingan usai.
Pelatih Myamar Win Thu Moe mengatakan awalnya timnya sedikit gugup mengingat sudah lama tidak betemu dengan Indonesia.
"Kami juga melihat pemain Indonesia sangat bekerja keras pada pertandingan ini, tapi saya rasa pemain kami lebih menikmati pertandingan ini," kata dia.
Pelatih Timnas Indonesia Satia Bagdja Ijatna mengatakan sebenarnya sudah ada perbaikan dalam tim terkait lini pertahanan namun persoalan kecolongan di menit awal membuat pertandingan menjadi sulit.
"Sebenarnya sudah ada perbaikan yang signifikan, seperti pemain sudah berani hendel bola, semoga saja ini bisa menjadi modal untuk melawan Filiphina di laga terakhir. Meski laga ini cuma untuk cari poin, tapi penting untuk menaikkan kepercayaan diri tim di Asian Games nanti," kata dia.
Timnas putri dijadwalkan melakoni laga terakhir penyisihan grup pada 9 Juli 2018 melawan Filipina.