Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Piala Dunia 2018: Benjamin Pavard, Pisau Swiss Army Asal Prancis

Reporter

Editor

Febriyan

image-gnews
Pemain Prancis, Kylian Mbappe, Benjamin Pavard, dan Lucas Hernandez, saat mengikuti sesi latihan di kamp latihan Prancis di Istra, Rusia, 4 Juli 2018. Prancis akan melawan Uruguay pada 6 Juli 2018. REUTERS/Tatyana Makeyeva
Pemain Prancis, Kylian Mbappe, Benjamin Pavard, dan Lucas Hernandez, saat mengikuti sesi latihan di kamp latihan Prancis di Istra, Rusia, 4 Juli 2018. Prancis akan melawan Uruguay pada 6 Juli 2018. REUTERS/Tatyana Makeyeva
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Benjamin Pavard mencuat pada pergelaran Piala Dunia 2018 setelah menjadi pilihan utama skuad Prancis asuhan Didier Deschamps. Bek kelahiran 28 Maret 1996 (22 tahun) itu mampu menggeser seniornya, Djibril Sidibe, dari sisi kanan pertahanan Les Blues.

Pavard tercatat melakoni enam dari tujuh laga Prancis di Piala Dunia 2018. Secara statistik, performanya tersebut sangat istimewa. Sebagai bek, dia hanya melakukan 9 pelanggaran dan mengantongi satu kartu kuning. Dia juga mampu mencetak satu gol spektakuler pada laga perempat final kontra Argentina.

Sebelum ajang Piala Dunia 2018, nama Pavard nyaris tak terdengar. Lahir di sebuah kota kecil Maubeuge, Pavard dinilai sebagai salah satu contoh sukses Prancis dalam melahirkan bek-bek tangguh kelas dunia. Selain Pavard, ada nama Raphael Varane, Samuel Umtiti hingga Lucas Hernandez yang kini mengisi lini belakang mereka.

Karir Pavard dimulai ketika dia bergabung bersama akademi Lille sejak 2005 lalu. Sempat masuk ke dalam skuad senior klub Prancis itu, dia memutuskan hengkang ke klub Jerman, Vfb Stuttgart, pada 2016. Saat itu, dia menilai karirnya terancam karena Pelatih Frederic Antonetti tak menjadikannya pilihan utama.

Pelatih Vfb Stuttgart, Hannes Wolf, merupakan tokoh yang mampu mengasah bakat alami Benjamin Pavard. Dia memberikan Pavard kepercayaan dalam skema 3 pemain belakang yang akhirnya membawa Stuttgart kembali ke divisi utama Bundesliga, sebutan Liga Jerman, pada musim itu.

Sebagai pemain belakang, Pavard dinilai memiliki banyak kelebihan. Selain tubuhnya yang memiliki tinggi 186 cm, Pavard juga dikenal sebagai pemain yang cerdas. Dia sangat piawai dalam membaca permainan lawan seakan-akan dia adalah seorang bek senior yang kenyang pengalaman.

Kemampuannya menempatkan diri juga luar biasa. Dia kerap berada di posisi yang tepat untuk memotong bola sebelum memasuki area pertahanan timnya.

Secara statistik, di Liga Jerman, Pavard masuk ke dalam salah satu bek terbaik musim lalu. Dia mencatatkan angka 3,2 dalam memenangkan duel udara per pertandingan serta melakukan 1,9 jegalan per pertandingan dengan 1,6 jegalan diantaranya dianggap bersih.

Direktur Olahraga Stuttgart, Michael Reschke, menyebutkan bahwa kemampuan Benjamin Pavard tersebut lahir dari instingnya yang tinggi. Menurut dia, lapangan bola merupakan rumah bagi Pavard. Reschke juga menyebut Pavard sebagai sosok yang merendah dan selalu mengutamakan tim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Dia sangat pintar dalam bermain bola dengan insting yang alami. Dia seakan berada di rumahnya sendiri di lapangan," ujarnya memuji performa Pavard di Piala Dunia 2018 dan Stuttgart.

"Dia selalu memahami strategi apa yang sedang di mainkan dan bagaimana itu bisa bekerja baik dengan teknik ataupun pemahaman teknik yang dia miliki."

"Dia tak melakukan sesuatu untuk bersinar. Dia melakukan itu karena itu merupakan solusi yang tepat untuk timnya saat itu. Itu yang membuat dia spesial," lanjutnya.

Tak hanya memukau saat bertahan, Pavard juga dikenal sebagai bek yang memiliki kemampuan menyerang sangat baik. Dia memiliki kepercayaan diri menggiring bola serta kuat dalam duel satu lawan satu.

Soal yang satu itu, Benjamin Pavard juga dikenal sebagai bek yang memiliki keputusan tepat. Dia hanya akan maju ke depan jika dia menilai area pertahannya cukup aman untuk ditinggalkan. Jika tidak, dia akan cepat mengalirkan bola ke lini tengah dengan umpan-umpannya yang terkenal akurat.

Kemampuannya yang cukup komplit membuat Wolf tak jarang memainkan Benjamin Pavard sebagai gelandang bertahan. Bahkan, karena keunikannya bisa bermain di berbagai posisi itu, si pelatih memberikan julukan Si Pisau Swiss Army kepada Pavard, merujuk kepada pisau multi fungsi dari Swiss. 

BLEACHER REPORT| EVENING STANDARD | EIF SOCCER

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

22 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.


Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

5 hari lalu

Duta Besar Aljazair untuk PBB Sofiane Mimouni berbicara sebelum pemungutan suara mengenai resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di markas besar PBB di New York, AS, 20 Februari 2024. REUTERS/Mike Segar
Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"


Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

10 hari lalu

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Herzi Halevi. Reuters
Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.


Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

18 hari lalu

Suasana peringatan
Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.


Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

19 hari lalu

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan mengevakuasi Adrea Zoe, pelancong asal Prancis, yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Minggu, 7 April 2024. Foto: Istimewa
Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

19 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza


Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

24 hari lalu

Seorang anak laki-laki Palestina berjalan di lokasi serangan Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 27 Maret 2024. Israel tetap melancarkan serangan walaupun Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengesahkan resolusi seruan gencatan senjata segera di Jalur Gaza Palestina. REUTERS/Bassam Masoud
Prancis Ajukan Resolusi Dewan Keamanan PBB untuk Pantau Gencatan Senjata di Gaza

Prancis mengadakan konsultasi tertutup dengan Dewan Keamanan PBB untuk mengajukan resolusi tentang pemantauan penerapan gencatan senjata di Gaza.


Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

25 hari lalu

April Mop Happy Fool Day by Boldsky
Asal Usul 1 April sebagai April Mop, Budaya Ngeprank yang Bermula Sejak 1582

April Mop atau April Fool's Day pada 1 April punya kisah panjang sejak 1582.


Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

28 hari lalu

Sebuah tanda tergantung di gerbang sebuah gedung di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 6 Juli 2023. REUTERS/Brian Snyder
Perpustakaan Harvard Menghilangkan Kulit Manusia dari Buku Koleksinya

Seorang dokter Prancis "mengikat buku itu dengan kulit manusia yang diambil tanpa persetujuan dari jasad pasien wanita," menurut Perpustakan Harvard


Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

30 hari lalu

Presiden Prancis Emmanuel Macron melihat ke bawah di samping Menteri Luar Negeri dan Eropa Prancis Catherine Colonna selama konferensi kemanusiaan internasional untuk warga sipil di Gaza, di Istana Kepresidenan Elysee, di Paris, Prancis, pada 9 November 2023. Reuters
Prancis Bantah Memasok Senjata ke Israel untuk Digunakan di Gaza

Menhan Prancis membantah tuduhan dari jurnalis bahwa Prancis memasok komponen amunisi yang digunakan oleh tentara Israel dalam genosida di Gaza