TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih baru Chelsea, Maurizio Sarri, menepis tudingan rasis dan homofobia yang pernah ditujukan kepadanya pada 2016 silam oleh pelatih Inter Milan kala itu, Roberto Mancini. Mantan pelatih Napoli tersebut berujar, kritik terhadapnya di masa lalu tak bisa menjadi acuan untuk merepresentasikan karakternya di saat ini.
"Saya adalah orang yang sangat terbuka. Saya tidak mempunyai masalah seperti itu (rasis dan homofobia). Saya berharap untuk membuktikan hal tersebut selama saya bekerja dan tinggal di sini," ujar Sarri saat berjumpa media sebagai pelatih baru Chelsea, Rabu, 18 Juli 2018.
Sebelumnya, Sarri pernah berseteru dengan Mancini di pinggir lapangan kala Napoli melakoni laga kontra Inter Milan di babak perempat final Copa Italia pada Januari 2016 silam. Kala itu, Mancini menuding Sarri telah mengucapkan kata-kata yang bernada rasis dan homofobia terhadap dirinya. Sarri pun tak menyangkal hal itu. "Saya tidak ingat apa yang saya ucapkan, tapi itu bisa saja terjadi," ujar Sarri usai laga panas tersebut.
Lama berselang, berita kontroversial dari Sarri pun mulai muncul lagi pada awal tahun ini. Kala itu, Napoli yang sedang bersusah payah mengejar Juventus di puncak klasemen Serie A, harus menelan hasil imbang tanpa gol kala menjamu Inter Milan di kandang sendiri.
Dalam konferensi pers usai laga tersebut, seorang jurnalis wanita bertanya kepada Sarri tentang peluang Napoli untuk dapat mengejar Juventus. Sarri pun menjawab: "Anda wanita, anda cantik, karena dua alasan itu, saya tidak akan memberi tahu anda jawabannya, urus diri anda sendiri."
Menanggapi berita-berita tersebut, Sarri pun telah mengakui kesalahannya di masa lalu. Mantan pelatih Empoli itu pun mengaku telah meminta maaf atas kesalahannya tersebut.
"Untuk menjadi profesional dan memiliki etika, minta maaf adalah hal yang sangat penting," ujar dia. "Saya harap, Anda semua dapat mengenal saya dengan lebih baik dan bisa melupakan segala hal ini."
Sarri telah menggantikan posisi pendahulunya, Antonio Conte, yang telah dipecat dari tim karena gagal membawa Chelsea berjaya di Liga Inggris pada musim kemarin. Di mana kala itu, London Biru hanya mampu finis di peringkat kelima dan gagal untuk bisa lolos ke babak kualifikasi Liga Champions di musim depan.
Sementara itu, Maurizio Sarri telah berhasil konsisten untuk membawa Napoli berada di posisi tiga besar di kompetisi Serie A di tiga musim terakhir. Meski ia belum bisa membawa Marek Hamšík cs untuk mematahkan dominasi dari sang jawara bertahan di kompetisi tersebut, Juventus.
GOAL | REUTERS