TEMPO.CO, Jakarta - Gelandang Real Madrid, Luka Modric, meraih pencapaian tertingginya setelah terpilih menjadi Pemain Terbaik FIFA 2018. Masa kecil yang keras menempa pemain berusia 33 tahun itu menjadi sosok paling berpengaruh di lapangan hijau saat ini.
Lahir di desa Modrici, sebelah utara Kota Zadar yang kini menjadi bagian dari
Yugoslavia, Luka Modric adalah anak tertua dari pasangan Stipe Modric dan Radojka
Dopud. Luka merupakan nama kakeknya dari sisi sang ayah yang banyak mengasuhnya.
Terlahir dalam keluarga miskin, Luka kecil ikut membantu keluarganya dalam mencari
nafkah. Sejak berusia 5 tahun dia sudah membantu Stipe untuk mengembala kambing di kampung halamannya sementara ibunya bekerja sebagai tukang jahit.
Masa kecil Luka Modric sebagai pengembala kambing terekam dalam film dokumenter yang dibuat oleh Pavle Balenovic di Kroasia antara 1989-1990. Dalam rekaman itu, terlihat jelas kecintaan Luka Modric terhadap sepak bola. Dia selalu membawa bola di kakinya seraya mengembala kambing.
Pada usia 6 tahun Luka kecil kehilangan kakek yang disayanginya. Luka senior
dieksekusi oleh pemberontak Serbia. Ya, masa kecil Luka Modric memang diselimuti
situasi perang saudara di negaranya.