TEMPO.CO, Jakarta - Jerman ditetapkan sebagai tuan rumah kejuaraan sepak bola Eropa 2024 atau Euro 2024, demikian hasil pemungutan suara oleh Komite Eksekutif Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) di Nyon, Kamis malam, 27 September 2018.
Jerman mengalahkan Turki dalam pemilihan tersebut. Putaran final turnamen empat tahunan tersebut diikuti 24 tim.
Baca Juga:
Jerman mendapat 12 dari 17 suara. Sedangkan Turki memperoleh 4 suara dan satu suara abstain.
Keputusan, yang diumumkan Presiden UEFA Aleksander Ceferin, merupakan pukulan bagi Turki, yang selama ini belum pernah menjadi tuan rumah event bola besar. Turki sebelumnya juga kalah dalam pencalonan Euro 2008, 2012 dan 2016.
“Prosedurnya transparan, pemilihan dilakukan secara demokratis. Setiap keputusan demokratis merupakan keputusan yang tepat," kata Ceferin.
“Saya tahu akan menjadi tuan rumah yang luar biasa dan kita akan melihat turnamen hebat di dalam dan luar lapangan," katanya.
Piala Eropa 2024 kembali digelar di satu negara, setelah Euro 2020 dilaksanakan di sejumlah kota di benua Eropa untuk merayakan 60 tahun konfederasi.
Terpilihnya Jerman ini di tengah situasi kurang menggembirakan dalam persepakbolaan Jerman: penampilan buruk di Piala Dunia, rendahnya penjualan tiket pertandingan internasional dan mundurnya Mezut Ozil dari Timnas karena merasa jadi korban rasisme sebagai warga keturunan Turki.
Jerman berencana menggelar Euro 2024 di 10 kota: Berlin, Munich, Dortmund, Gelsenkirchen, Stuttgart, Hamburg, Duesseldorf, Cologne, Leipzig dan Frankfurt.
“Kita bisa melihat di Piala Dunia 2006 di Jerman bagaimana masyarakat bersama-sama membuat sebuah pesta besar. Kami akan melakukannya dalam enam tahun mendatang," kata pelatih timnas Jerman Joachim Loew.
ANTARA | REUTERS