TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pemerkosaan yang dilakukan oleh Cristiano Ronaldo pada 2009 lalu kembali menyeruak. Kali ini, media Jerman Der Spiegel membocorkan dokumen kesepakatan antara Ronaldo dengan korbannya, Kathryn Mayorgan.
Mejalah asal Jerman tersebut berani menjamin keaslian dokumen perjanjian tersebut. Menurut mereka, tak ada satu pun perwakilan Ronaldo yang membantahnya ketika mereka konfirmasi.
"Tak ada keraguan terhadap keaslian dari dokumen ini karena bahkan perwakilan hukum Ronaldo sendiri tak membantahnya," tulis Der Spiegel.
Dalam dokumen tersebut Ronaldo disebut menggunakan nama samaran "Topher". Lucunya, nama samaran tersebut juga terdapat dalam salah satu pasal di dokumen itu. Sementara nama korban disamarkan menjadi Ms C.
"Nama asli dari orang yang dalam kepesepakatan ini disebut 'Topher' adalah Cristiano Ronaldo," tulis salah satu pasal dalam kesepakatan itu. Dalam kolom tanda tangan juga disebut dengan jelas nama Cristiano Ronaldo.
Dalam laporan itu, Der Spiegel menyebut ada dua dokumen yang beredar. Dokumen pertama menyebutkan bahwa Ronaldo bahwa telah terjadi aksi pemaksaan seksual terhadap Mayorgan setelah korban meminta Ronaldo menghentikan aksinya di atas ranjang.
"Dia mengatakan tidak dan hentikan beberapa kali," kata Ronaldo dalam dokumen pertama menjawab pertanyaan, "Apakah Ms C berteriak?"
Namun dalam dokumen kedua yang ditandatangani tiga bulan berselang Ronaldo menyebut bahwa tak ada unsur paksaan dalam hubungan itu.
"Hubungan itu bersifat konsensus dan wanita itu tidak mengatakan 'tidak' atau 'berhenti'," jawab Ronaldo dalam dokumen kedua.
Spiegel juga mempublikasikan laporan polisi yang dilakukan Mayorgan beberapa jam setelah pemerkosaan oleh Ronaldo. Mayorgan disebut menelpon polisi sambil menangis. Namun dia tak berani menyebutkan nama Ronaldo. Dia hanya menyebut pelakunya sebagai tokoh publik dan atlet.
Sebelumnya, Kepolisian Las Vegas, Amerika Serikat, telah membuka kembali investigasi kasus pemerkosaan itu setelah Kathryn Mayorga memberikan informasi baru.
Pengacara-pengacara Mayorga mengadakan konferensi pers pekan lalu. Mereka mengancam akan merilis bukti-bukti kunci kepada publik.
Kathryn Mayorga sebelumnya disebut enyelesaian di luar pengadilan dengan Cristiano Ronaldo pada tahun 2010. Ia menerima US$ 375 ribu untuk tidak mempublikasikan tuduhan perkosaan itu kepada publik.
DER SPIEGEL| AS