TEMPO.CO, Jakarta - Gelandang Mesut Ozil di sayap menghadap ke bangku cadangan tempat pelatih Jerman, Joachim Loew, berada , dan Ozil mengangkat kedua tangannya.
Hal itu terjadi pada pertandingan perempat final Euro 2012 di Stadion Arena Gdanks, Gdanks, Polandia, ketika Jerman kesulitan mengatasi Yunani sebelum akhirnya menang 4-2.
Ozil yang punya skill tinggi dan tampil stylish. Sejauh pengamatan saya di Arena Gdanks saat itu, ia pemain yang jarang terlibat dalam perebutan bola yang melibatkan benturan fisik.
Ozil mengangkat tangannya saat itu kepada Loew ketika Jerman lagi kewalahan menghadapi permainan penuh semangat dan keras dari Yunani.
Setelah melewati sukses pada Piala Dunia 2014 di Brasil bersama Jerman dan kemudian mundur dari tim nasional seusai mengalami kegagalan pada Piala Dunia empat tahun berikutnya di Rusia, persoalan yang dialami Ozil di Gdanks itu seperti muncul lagi.
Seperti “tuduhan” banyak pihak bahwa Ozil kurang bekerja keras di lapangan –yang mungkin muncul karena kesan stylish itu-, pemain hebat ini sekarang lagi beberapa kali dibangkucadangkan oleh manajer Arenal, Unai Emery.
Padahal, Ozil sekarang merupakan salah pemain dengan bayaran tertinggi di Arsenal. Sejumlah media di Inggris mempersoalkan kerugian membangkucadangan pemain mahal dan punya skill tinggi ini. Sebagian media lain di Inggris mengulas bahwa Emery sedang kurang percaya kepada Ozil, terutama kalau melawan tim-tim yang bermain dengan pressing tinggi dan keras.
Emery sudah mengistirahatkan gelandang dari Jerman bertipe pemain playmaker ini dalam laga Liga Primer Inggris melawan Bornemouth, Minggu lalu, 25 November 2018, ketika Arsenal akhirnya menang 2-1. Dalam penjelasan setelah pertandingan, Emery mengatakan pertandingan di kandang Bournemouth itu terlalu menuntuk fisik dan kengototan bagi mantan playmaker Real Madrid, Ozil.
Dan, menyongsong derby London utara pertama yang akan dihadapi Emery melawan Tottenham Hotspur malam ini, Minggu 2 Desember 2018, dalam Liga Primer Inggris di kandang sendiri, Stadion Emirates, pelatih asal Spanyol itu dikabarkan juga masih ragu untuk menurunkan kembali Ozil.
Menurut mantan bintang Arsenal, Ian Wright, dalam wawancara dengan Times yang dikutip situs football.london, jika Ozil masih suka tampil lembek, pemain asal Jerman ini bisa akan mudah “dimatikan” oleh gelandang Tottenham, Moussa Sissoko.
“Moussa Sissoko tampak sangat bagus dan kuat secara fisik pada beberapa pekan terakhir,” kata Wright. “Jika ia diturunkan untuk menghadapi Ozil, ia akan menimbulkan masalah.”
Setelah sempat mengalami kesulitan dalam debutnya di Arsenal dan Liga Inggris, Unai Emery kini mulai menemukan racikan terbaiknya di skuad berjuluk Gunners ini. Meski Arsenal masih di urutan kelima setelah 13 pertandingan liga domestik dan berjarak tiga angka dari Tottenham asuhan manajer Mauricio Pochettino –teman baik Emery saat di La Liga Spanyol- yang berada di urutan ketiga.
Memang ketika sedang tidak di bawah form, Ozil kerap terkesan lembek dan ogah-ogahan. Padahal, ia adalah pemain bintang Arsenal dengan talenta yang tinggi. Umpan-umpannya akurat dan tajam membaca jalannya permainan.
