TEMPO.CO, Jakarta - Presiden klub Prancis Toulouse, Olivier Sadran, marah besar terhadap Barcelona. Kubu La Blaugrana dianggap terlalu arogan karena lebih dulu mengumumkan status bek Jean-Clair Todibo sebagai milik mereka mulai musim depan.
Sadran menyatakan bahwa Barcelona telah memberikan pengaruh yang buruk kepada Todibo. Dia meyakini bahwa klub asal Blaugrana itulah yang membuat bek berusia 19 tahun tersebut terus menolak kontrak baru yang mereka siapkan.
"Pemain itu (Todibo) mendapat nasihat yang buruk," kata Sadran seperti yang dilansir media Spanyol, Sport.
"Dan Barca juga tak menunjukan apa yang seharusnya mereka lakukan. Dari sisi klub besar, apa yang mereka lakukan itu sangat tak sopan, bahkan meskipun hal itu legal secara hukum. Mereka memang memiliki hak untuk melakukan itu."
Kemarin Barcelona memang secara resmi mengumumkan Todibo akan bergabung bersama mereka pada musim depan. Barcelona mengontrak pemain muda asal Prancis itu secara bebas transfer karena Todibo sudah menyisakan enam bukan masa terakhir di kontraknya,
Barcelona disebut hanya harus membayar 400 ribu euro sebagai kompensasi kepada Toulouse sebagai biaya pendidikannya.
Sadran menyatakan bahwa langkah Barcelona itu sebagai langkah yang arogan. Dia menyatakan bahwa dalam enam bulan ke depan banyak hal yang bisa terjadi kepada Todibo.
"Mereka belum berperilaku seperti klub besar. Dan juga, ini luar biasa: mereka menyatakan pemain akan bersama mereka pada Juli, tetapi saya tidak tahu siapa pun yang tahu apa yang akan terjadi dalam enam bulan," kata Sadran
"Hidup bisa menimbulkan kejutan bagimu, bahkan yang paling tidak nyaman. Itu menunjukkan kesombongan mereka, menghina hidup untuk mengatakan apa yang akan kita lakukan."
Toulouse dan Sadran pantas marah terhadap langkah Barcelona mendekati Todibo. Pasalnya mereka disebut sempat berencana menjualnya ke Manchester City. Apalagi Jean-Clair Todibo juga disebut sebagai salah satu bek muda terbaik di Eropa saat ini selain pemain Ajax Amsterdam, Matthijs de Ligt.
SPORTS