TEMPO.CO, Jakarta - Belum adanya Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) definitif membuat ruang publik ramai oleh sosok yang ingin mencalonkan atau dicalonkan. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi pun angkat bicara mengenai orang yang layak mengisi posisi Ketua PSSI.
Menteri Imam mengatakan orang yang layak menduduki kursi Ketua Umum PSSI harus cinta lahir dan batin terhadap sepak bola. "Dia juga harus mengerti sepak bola adalah alat pemersatu negeri," ucap Imam di Jakarta, Selasa, 29 Januari 2019.
Kriteria lain yang tak kalah penting, Imam menegaskan, calon Ketua PSSI harus punya komitmen kuat mengakhiri paceklik prestasi. "Harus akhiri paceklik prestasi di SEA Games minimal," kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Baru-baru ini Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyatakan tertarik menjadi orang nomor satu di federasi sepak bola Indonesia. Melalui akun media sosialnya, sosok yang akrab disapa Cak Imin itu menyatakan siap memimpin PSSI agar beres, berprestasi, dan masuk gelanggang dunia.
Tak hanya Cak Imin yang dengan terus terang melontarkan keinginannya. Nama seperti Erick Thohir sebelumnya sudah naik ke permukaan. Namun Ketua Panitia Asian Games 2018 itu menyatakan tak tertarik bersaing menjadi Ketua PSSI.
Dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun sudah empat kali posisi Ketua Umum PSSI berganti. Cepatnya pergantian posisi ketua tidak lepas dari konflik internal yang terjadi di tubuh federasi.
Mereka yang pernah merasakan kursi Ketua PSSI tersebut ialah Nurdin Halid, Djohar Arifin Husin, La Nyalla Mattalitti, dan Edy Rahmayadi. Saat ini posisi ketua umum dari hasil kongres tahunan PSSI diisi oleh pelaksana tugas Joko Driyono yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua PSSI.
ADITYA BUDIMAN