Ada apa gerangan dengan pasukan muda ini?
Media di Belanda langsung mengeluarkan analisisnya yang tajam. Mereka menunjuk munculnya individualisme para pemainnya sebagai sebab.
Baca: Real Madrid: Rintisan Bintang Muda, Tak Ada Lagi Galacticos
Frenkie de Jong termasuk yang dipersalahkan dalam soal ini. Gelandang yang sudah menjadi milik Barcelona dengan dibeli seharga 75 juta pound sterling itu dianggap tak memiliki kehebatan seperti harga tersebut.
Sebab lainnya, klub ini memiliki kelemahan di poros belakang, yang dinilai rapuh. Faktor lainnya, manajer Erik ten Hag tak bisa berbuat banyak karena dia menghadapi kebijakan transfer yang ketat dari klub.
Akibatnya, tak mengherankan bila ada yang pesimistis dalam pertandingan melawan Madrid dinihari nanti. Bekas pemain Belanda, Wim van Hanegem, adalah salah satunya.
Di kolom rutinnya, Senin lalu, dia melihat kondisi buruk ini akan berakibat di lapangan. “Ajax sepertinya tidak memiliki kekuatan mental yang cukup untuk menghadapi Real Madrid,” begitu dia menulis dalam kolomnya.
Baca: Kisah Isco, Bintang yang Tengah Merana di Real Madrid
Kondisi berbeda terjadi di Madrid. Capaian pasukan Santiago Solari justru lagi mantap. Mereka tak terkalahkan dalam tujuh laga di semua kompetisi.
Mereka baru saja memendekkan jarak dari penguasa Barcelona dengan enam poin. Los Blancos juga membuat catatan bagus di Copa del Rey, dengan menahan Barcelona.
Yang lebih hebat lagi adalah kemenangan atas Atletico Madrid, 3-1, di akhir pekan lalu. Tak pelak, tiga poin dan permainan ciamik yang dipamerkan Sergio Ramos cs itu menjadi bekal yang cukup untuk bertandang ke Johan Cruyff Arena.
Namun Dusan Tadic menyangkal semua itu. Gelandang pindahan dari Southampton ini masih memiliki optimisme untuk mengalahkan tim mana pun. Ajax menolak terkoyak.
"Mereka mungkin saja membicarakan keburukan kami, tapi kami harus keluar dan menunjukkan bahwa kami bisa melakukannya,” katanya.
Selanjutnya: Perkiraan Pemain dan Data