Banyak pengamat menyebut Sarri tak mau belajar dari pertandingan United melawan PSG di Liga Champions. Dalam laga yang menjadi kekalahan pertama Solskjaer itu, salah satunya akibat terkuncinya Pogba oleh Marquinhos.
Pemain Prancis itu tak bisa banyak beraksi. Bahkan dia pun akhirnya frustrasi dan hilang kesabaran. Pogba diusir wasit setelah mendapat kartu kuning kedua.
Baca: Maurizio Sarri Bela Diri, Simak Pernyataan Manajer Chelsea Ini
Semestinya Sarri belajar dari keberhasilan taktik Thomas Tuchel itu. Gelandang bertahan N’Golo Kante bisa melakukannya. Apalagi keduanya merupakan satu rekan di tim nasional Prancis, sama-sama telah mengetahui kelemahan dan kekuatan.
Alih-alih berharap begitu, Sarri bahkan tak menurunkan pemain yang menjadi kunci sukses keberhasilan Leicester dan Chelsea menjadi juara Liga Primer, dua-tiga musim lalu.
Namun Sarri tak melihat kesalahan dari taktiknya. "Kami sempat bingung di babak kedua, tapi saya pikir kami main bagus di babak pertama,” kata dia seusai pertandingan.
Satu yang disayangkannya, para pemainnya tidak menampilkan permainan yang lebih agresif. “Seharusnya kami memiliki determinasi dalam situasi di kotak sendiri, apalagi di daerah lawan. Bedanya di situ,” ujar dia. “Aksi individu pemain semestinya dikurangi.”
Baca: Hazard, Aktor Chelsea yang Terbelenggu Ditangani Sutradara Sarri
Apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur. Analisis itu tentu sudah tak berlaku. Yang jelas kini Sarri tinggal menghitung hari. Pemecatan bukanlah hal asing buat bos Chelsea, Roman Abramovich.
Namun soal itu, Sarri menganggap biasa saja. “Saya lebih peduli pada hasil pertandingan daripada fan kami. Tentu saja saya bisa mengerti kekecewaan mereka. Hasil ini tidak bagus. Kami tersingkir dari Piala FA."
Dia pun menyatakan tak takut dengan pemecatan yang akan dideritanya. “Tidak. Saya pernah ketakutan soal itu saat masih menangani tim di divisi dua Liga Italia,” kata dia. “Sekarang saya tak takut.”
Selanjutnya: Dua Laga Penting Penentu Nasib Sarri