Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Final Piala Presiden, Bonek, Aremania, dan Main Api

image-gnews
Penonton Persebaya di Gelora Bung Tomo pada semifinal kedua Piala Presiden 2019 (pssi.org)
Penonton Persebaya di Gelora Bung Tomo pada semifinal kedua Piala Presiden 2019 (pssi.org)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jangan bermain api. Inilah pesan yang mungkin bisa disampaikan kepada panitia Piala Presiden 2019. Pertandingan final kali ini memang ideal, yaitu mempertemukan dua tim dengan basis massa terbesar, yaitu Persebaya Surabaya dan Arema FC dari Malang.

Tapi, dalam sejarah, setidaknya dalam 10 tahun terakhir, kedua suporter fanatiknya, yaitu Bonek dan Aremania tak pernah akur. Dan, bukan cuma itu, gesekan keduanya tak jarang makan korban.

Kekhawatiran itu mewarnai model final yang baru dalam turnamen pramusim menyambut Liga 1 2019 ini, yaitu pertandingan kandang dan tandang.

Dengan sistem itu, tensi kedua kubu suporter bisa masing-masing lebih tinggi. Hal yang berbeda jika dilakukan di tempat netral dan sebelumnya final-final Piala Presiden selalu digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Setidaknya sampai pagi ini, Senin 8 April 2019, di situs resmi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSS) dan situs resmi lainnya, belum ada penegasan apakah suporter Aremania diimbau atau malah tegas dilarang untuk hadir di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, untuk menyaksikan pertadingan final pertemuan pertama pada Selasa, 9 April 2019.

Demikian juga penegasan bahwa Bonek dan pendukung Persebaya diimbau atau dilarang datang ke Kota Malang untuk menyaktikan final kedua di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Jumat, 12 April 2019.

Cara tersebut sudah dilakukan pada beberapa tahun terakhir untuk mencegah dan menghindari kerusukan karena bentrok antara Bonek dan Aremania, jika kedua tim ini bertemu di kompetisi atau turnamen pramusim.

Suporter Aremania di Kanjuruhan (aremafc.com)

Pertemuan Arema FC dan Persebaya pada final Piala Presiden ini memang merupakan sejarah baru. Dan, bisa menjadi kebanggaan tersendiri buat panitianya dan PSSI, jika juga timbul sejarah baru, yaitu untuk pertama kali dalam beberapa tahun terakhir, Aremania dan Bonek hadir dalam satu stadion yang sama.

Tapi, menjadi tantangan tersendiri dan memang menyediakan peluang mewujudkan sejarah baru, jika dalam waktu sekejap –atau seperti secepat membalikkan tangan-, rivalitas menjurus brutal di antara kedua kubu suporter fanatik ini bisa diredam dalam satu kesempatan.

Belum lagi, masih tak tergambar jelas, bagaimana jalur evakuasi atau pengamanan jika Aremania dan Bonekmania berkunjung ke stadion dan kota masing-masing serta penataan jalur lalulintas Surabaya-Malang mengantisipasi hal itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mungkin, lebih baik buat panitia Piala Presiden 2019, mawas diri daripada terlalu percaya diri. Sebab, setidaknya kekhawatiran itu sudah ditampilkan di situs berita resmi PSSI kemarin.   

Rasa khawatir mulai ditunjukkan suporter ketika partai final Piala Presiden 2019 mempertemukan dua tim dengan rivalitas sengit, Persebaya Surabaya melawan Arema FC.

Takut bakal adanya kerusuhan bila hasil pertandingan tidak sesuai keinginan kelompok suporter, dedengkot Bonek, Agus Bimbim Tessy berharap stadion puncak turnamen ini digelar di tempat netral.

"Kami inginnya cari tempat yang netral. Sebab yang ditakutkan bila home and away, pas pertandingan terakhir akan rusuh," ujar Agus Bimbim.

Dia menyebutkan, bila Persebaya yang juara dan gelar juara tersebut didapatkan di kandang Arema, diprediksinya akan rusuh. Begitu juga sebaliknya, bila Arema menjadi juara.

"Menurut saya, home and away itu takutnya rusuh. Saya punya pikiran, kalau lolos ke final dan Persebaya main di Arema, lalu menjadi juara, pasti rusuh. Sedangkan kalau Arema yang jadi juara, dan mainnya di Bung Tomo, akan rusuh. Makanya saya minta tolong cari tempat netral untuk pertandingan final Arema vs Persebaya," ulasnya.

"Nggak tahu di mana tempat untuk final, tapi penyelenggara Piala Presiden harus siap. Sebab, mereka seharusnya juga sudah mengantisipasi, bila Arema, Persebaya, Persija atau Persib yang lolos ke final," sambungnya.

Agus Bimbim menegaskan bila tidak siap, lebih baik tidak menyelenggarakan turnamen tersebut. Apalagi untuk laga berisiko bentrok atau rusuh.

Dalam waktu sependek ini, apakah bisa panitia mengubah keputusan melaksanakan pertandingan final ini di tempat netral? Di atas kertas, tidak mungkin. Apakah Aremania diperbolehkan hadir di Gelora Bung Tomo, Selasa nanti dan Bonek di Kanjuruhan, Jumat mendatang?  

Mungkin panitia Piala Presiden 2019 sudah jauh-jauh hari mengatisipasinya dengan matang, termasuk menghadapi kemungkinan lain yang akhirnya tak terjadi, yaitu duel Persib Bandung dengan Persija Jakarta di final turnamen pramusim ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024, Pelatih Kiper Persebaya Yakin Ernando Ari Makin Semangat Lawan Uzbekistan

4 hari lalu

Ekspresi dari penjaga gawang Timnas U-23 Indonesia Ernando Ari Sutaryadi usai menepis penalti dari pesepak bola Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024. Indonesia memastikan lolos semifinal usai menang adu penalti dengan skor akhir 11-10, dimana sebelumnya kedua tim bermain imbang 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Jelang Laga Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024, Pelatih Kiper Persebaya Yakin Ernando Ari Makin Semangat Lawan Uzbekistan

Ernando Ari menjadi kiper andalan timnas U-23 Indonesia yang selalu dimainkan oleh pelatih Shin Tae-yong di empat laga Piala Asia U-23 2024.


Arema FC Jadi Klub yang Paling Banyak Mendapat Hadiah Penalti hingga Pekan ke-30 Liga 1 2023/2024

31 hari lalu

Pesepak bola Arema FC Charles Lokolingoy (kanan) bersama rekan setim berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Persija Jakarta pada pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Senin, 26 Februari 2024. Arema FC mengalahkan Persija Jakarta dengan skor 3-2. ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo
Arema FC Jadi Klub yang Paling Banyak Mendapat Hadiah Penalti hingga Pekan ke-30 Liga 1 2023/2024

Hadiah penalti terbaru yang didapat Arema FC saat menjamu Persebaya Surabaya pada pekan ke-30 Liga 1 2023/2024.


Setahun Sidang Perdana Tragedi Kanjuruhan, Begini Kilas Balik Peristiwa 135 Orang Tewas di Stadion Kanjuruhan

17 Januari 2024

Personel Brimob bersiaga di area Pengadilan Negeri Surabaya, Jawa Timur, Senin, 16 Januari 2023. Polrestabes Surabaya mengerahkan 1.600 personel polisi untuk mengamankan jalannya persidangan perkara tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Setahun Sidang Perdana Tragedi Kanjuruhan, Begini Kilas Balik Peristiwa 135 Orang Tewas di Stadion Kanjuruhan

Tragedi Kanjuruhan terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022. Empat bulan kemudian dilakukan sidang perdana di PN Surabaya yang tertutup.


Persebaya Surabaya Menerima Banyak Manfaat dari Turnamen Piala Dunia U-17 2023

20 November 2023

Pesepak bola Dewa United Henhen Herdiana (kiri) dan Feby Eka (tengah) berebut bola dengan pesepak bola Persebaya Surabaya Bruno Moreira (kanan) pada lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang, Banten, Sabtu, 30 September 2023. Dewa United ditahan imbang tamunya Persebaya Surabaya dengan skor 1-1. ANTARA/Muhammad Iqb
Persebaya Surabaya Menerima Banyak Manfaat dari Turnamen Piala Dunia U-17 2023

Direktur Operasional Persebaya Candra Wahyudi mengatakan Piala Dunia U-17 2023 merupakan kegiatan besar yang dapat dipakai sarana banyak belajar.


Kisah Vidia, Penyintas Tragedi Kanjuruhan dan Keluarga Korban Lainnya Memperjuangkan Keadilan

1 Oktober 2023

Suporter Arema FC (Aremania) meletakkan bunga di atas alas kaki para korban yang tertinggal di depan pintu tribun 11 Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Selasa 4 Oktober 2022. Menurut sejumlah saksi mata korban terbanyak dalam tragedi Kanjuruhan berada di pintu tribun 11, 12, dan 13 yang saat kejadian pintu keluar tersebut terkunci sehingga penonton yang menghindari gas air mata tidak dapat keluar. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Kisah Vidia, Penyintas Tragedi Kanjuruhan dan Keluarga Korban Lainnya Memperjuangkan Keadilan

Vidia baru pertama kali menonton sepak bola bersama pacarnya dan sang adik. Namun rencana untuk mencari hiburan berubah menjadi tragedi Kanjuruhan.


36 Tahun Klub Arema FC Malang, Berikut Sederet Prestasi Singo Edan

11 Agustus 2023

Pemain Arema FC mengangkat Piala merayakan gelar juara Piala Presiden 2019 di Stadioan Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Jumat, 12 April 2019. ANTARA/Budi Candra Setya
36 Tahun Klub Arema FC Malang, Berikut Sederet Prestasi Singo Edan

Pada mulanya, Arema dikenal sebagai PS Arema Malang pada 1987-1995. Kemudian beberapa kali ganti nama antara lain Arema Cronus dan terakhir Arema FC.


Persebaya Surabaya Copot Pelatih Aji Santoso, Ini Profilnya

6 Agustus 2023

Aji Santoso. Dok.Persebaya
Persebaya Surabaya Copot Pelatih Aji Santoso, Ini Profilnya

Manajemen Persebaya Surabaya memutuskan untuk mengistirahatkan pelatih kepala Aji Santoso. Ini profil mantan pemain timnas Indonesia.


4 Catatan Penting Pekan Ke-6 Liga 1: Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak Debut, Pelatih Persebaya Aji Santoso Diistirahatkan

6 Agustus 2023

Bojan Hodak. Instagram
4 Catatan Penting Pekan Ke-6 Liga 1: Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak Debut, Pelatih Persebaya Aji Santoso Diistirahatkan

Madura United menduduki puncak klasemen sementara Liga 1 setelah mencatat kemenangan 1-0 atas PSIS Semarang pada pekan keenam.


Berita Liga 1: Persebaya Surabaya Hadirkan Tribun Khusus Keluarga, Bebas Asap Rokok

24 Juli 2023

Laga lanjutan Liga 1 antara Persebaya vs RANS Nusantara pada 23 Juli 2023. Instagram/ransnusantara
Berita Liga 1: Persebaya Surabaya Hadirkan Tribun Khusus Keluarga, Bebas Asap Rokok

Persebaya Surabaya menjadi klub pertama di Liga 1 2023-2024 yang menghadirkan tribun khusus keluarga.


Hasil Liga 1: Persebaya Surabaya vs RANS Nusantara FC 2-2, Paulo Victor Selamatkan Bajul Ijo dari Kekalahan

23 Juli 2023

Laga lanjutan Liga 1 antara Persebaya vs RANS Nusantara pada 23 Juli 2023. Instagram/ransnusantara
Hasil Liga 1: Persebaya Surabaya vs RANS Nusantara FC 2-2, Paulo Victor Selamatkan Bajul Ijo dari Kekalahan

RANS Nusantara FC yang sempat tertinggal mampu membalikkan keadaan menjadi 2-1, sebelum Persebaya Surabaya mencetak gol kedua di Liga 1 pekan keempat.