TEMPO.CO, Jakarta - Ceres Negros yang akan menghadapi Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, sore ini, Selasa 23 April 2019, dalam lanjutan fase Grup G Piala AFC mirip tim Liverpool dan Spanyol. Nuansa Eropa memang kental di klub dari Filipina ini.
Ketika mengalahkan Persija 1-0 pada pertemuan pertama di Bacolod, Filipina, Ceres-Negros memakai formasi andalan yang mengingatkan pada ciri khas Liverpool FC pada masa lalu, yaitu 4-4-2.
Tapi, para pemainnya lekat dengan Spanyol, karena beberapa pemain naturalisasi dari Negeri Matador itu. Adalah Bienvenido Maranon, 32 tahun, pemain sayap kelahiran El Puerto de Santa Maria, Spanyol, yang menjebol gawang Persija pada menit kesembilan dalam pertemuan pertama melalui sundulannya.
Seperti bek tengah Ceres-Negros, Manuel “Super” Herrera, Maranon juga berkiprah di Liga Spanyol bersama, antara lain, Rayo Sanluqueno, sebelum bergabung dengan Ceres Negros sejak 2015.
Sedangkan Martin Steuble, 30, yang memberi umpan lambung kepada Marano untuk membobol gawang Persija adalah kelahiran Schlieren, Swiss. Pemain gelandang yang ibunya berasal dari Bacolod ini masuk tim nasional Filipina dan mengantarkan negaranya menembus semifinal Piala AFF tahun lalu.
Pemain Filipina keturunan Swiss ini pernah membela klub legendaris dari negeri asal ayahnya, Grasshopper Zurich dan Lausanne-Sport. Ia terbang ke Liga Amerika Serikat (MLS) membela Sporting Kansas City pada 2015 sebelum bergabung dengan Ceres Negros sejak 2015.
Sedangkan gelandang Ceres lainnya, Kevin Ingreso, yang nyaris membuat gawang Persija bobol kedua kali melalui tendangan kirinya sempat membela klub terkemuka di Bundesliga Jerman, yaitu Hamburg SV di tim lapis keduanya. Pemain tim nasional Filipina berusia 26 tahun ini memang memiliki ibu asal Jerman.
Di tepi lapangan, berdiri Risto Vidakovic, pelatih Ceres Negros dari Serbia. Pria berusia 50 tahun ini adalah mantan pemain Red Star Belgarade dan tim nasional Yugoslavia. Ia berpeluang mengikuti jejak pelatih kondang asal Swedia, Sven Goran Eriksson, yang membawa tim nasional Filipina menembus semifinal Piala AFF 2018.
Fenomena pemain berdarah Eropa, baik yang melakukan naturalisasi maupun yang berasal dari ayah-ibu dari Filipina-Eropa, di Ceres Negros ini menjadikan tim dari Filipina akan menjadi ujian berat tidak hanya buat Persija sore ini, tapi juga buat tim nasional Indonesia U-23 pada SEA Games 2019, November mendatang.