TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akan mengevaluasi kinerja Fakhri Husaini. Hal itu dilakukan sebelum PSSI memutuskan kelanjutan kerja sama dengan Fakhri dalam menangani tim nasional U-19 atau Timnas U-19.
Menurut Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria, evaluasi itu akan dilakukan pada bagian teknis. Dalam hal ini, akan dilakukan oleh departemen teknik yang terdiri atas Bader Ahmad dan Danurwindo.
“Setelah itu, mereka akan memberikan rekomendasi kepada Ketua Umum PSSI serta Komite Eksekutif,” katanya. “Selanjutnya, baru diputuskan rencana dan persiapan ke depan."
Sejauh ini, menurut Tisha, PSSI mengakui secara umum kinerja Fakhri yang dinilai positif. Prestasi terakhirnya adalah meloloskan Indonesia ke Piala Asia U-19.
Pelatih Timans U-19 Indonesia, Fakhri Husaini, bercanda bersama para pemain seusai latihan di Stadion Pakansari, Bogor, Rabu, 9 Oktober 2019. (pssi.org)
Indonesia lolos setelah dalam pertandingan terakhir bermain imbang 1-1 melawan Korea Utara, Ahad lalu, di Gelora Bung Karno, Jakarta. Tambahan satu poin ini cukup untuk menjadikan Indonesia sebagai juara Grup K dan lolos untuk tampil di Uzbekistan, tahun depan.
Namun bersamaan dengan itu, pelatih tim nasional U-19, Fakhri Husaini, pun berpamitan. Kontraknya sebagai pelatih timnas U-19 berakhir pada Desember 2019.
"Tugas saya sudah selesai. Saya akan segera kembali ke Bontang. Saya masih memiliki pekerjaan di Pupuk Kaltim," ujarnya seusai laga itu.
Pria berusia 54 tahun ini pun berharap para pemainnya tetap menjaga semangat saat ditangani pelatih baru. Fakhri sendiri mengusulkan penggantinya adalah pelatih lokal.
"Siapa pun pelatih mereka, saya berpesan bahwa mereka harus tampil lebih hebat lagi dalam Piala Asia dan Piala Dunia. Mereka harus selalu memberikan kontribusi maksimal bagi tim," kata Fakhri.
Tim ini terbilang punya masa bermain yang panjang. Selain akan tampil dalam Piala Asia U-19 tahun depan, skuad ini diproyeksikan akan berlaga dalam Piala Dunia U-20, dua tahun mendatang, yang akan digelar di Indonesia.
Namun, satu yang tidak bisa dimungkiri. Sesungguhnya Fakhri yang membentuk tim ini. Semua bermula saat dia menangani tim nasional U-16 pada 2017.
Pemain timnas U-19 Indonesia, meluapkan kegembiraan bersama suporter usai bertanding melawan timnas Korea Utara U-19 pada laga kualifikasi Grup K Piala Asia U-19 2020 di Stadion Utama GBK, Senayan, Jakarta, Ahad, 10 November 2019. Indonesia memastikan diri lolos ke Piala Asia U-19 2020 setelah bermain imbang 1-1. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Hasilnya, luar biasa. Fakhri membawa Indonesia menjadi juara Piala AFF U-16 pada 2018. Pada tahun yang sama pula, timnya mencapai delapan besar Piala Asia U-16.
Kebersamaan mereka pun berlanjut. Sejak April 2019, ketika dia kembali ditunjuk menjadi pelatih timnas U-19, Fakhri bersama Amiruddin Bagus dan kawan-kawan menduduki peringkat ketiga dalam Piala AFF U-18 pada 2019.
Tak pelak, para pemain merasa kerasan berada di bawah asuhan Fakhri. Mereka pun masih menginginkan pria asal Lhokseumawe ini menjadi pelatih.
Bagus Kahfi, misalnya. Dia—yang sudah dilatih oleh Fakhri Husaini sejak masih menangani timnas Indonesia U-16—menyatakan masih ingin dilatih Fakhri.
“Saya ingin coach Fakhri. Dia sudah lama menangani tim ini dan saya juga sudah lama kenal coach Fakhri,” katanya. “Coach Fakhri pun cocok untuk melatih tim ini.”
ANTARA | PSSI | IRFAN B.