TEMPO.CO, Jakarta - Dua suporter Indonesia masih diperiksa oleh Kepolisian Malaysia. Keduanya ditahan seusai laga Timnas Indonesia melawan Malaysia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Selasa malam, 19 November.
Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, mengatakan berdasarkan laporan yang diterima, hingga Rabu pagi, 20 November 2019, dua orang (Rifki dan Ian) masih ditahan untuk menunggu hasil pemeriksaan forensik HP-nya di Balai Polisi Sungai Besi, Kuala Lumpur.
"Keterangan dari pihak Polisi Sungai Besi, bahwa paling cepat seminggu hasil forensik keluar dan mereka clear and clean, maka mereka dilepaskan," kata Iwan Bule dalam komunikasi via WhatsApp dengan Tempo.
Penangkapan itu diduga merupakan buntut dari penahanan satu warga Indonesia lain, bernama Andree, karena postinganya di akun Facebook-nya. Kedua suporter itu awalnya membantu memberikan keterangan terkait pemilik akun tersebut, namun malah ikut ditangkap dan ditahan.
Iwan Bule menambahkan, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kepolisian Malaysia soal penanganan suporter Indonesia itu. Ia juga berkoordinasi dengan suporter yang belum pulang dan memantau penanganan penyelesaian kasus suporter asal Semarang yang mengalami penyerangan pada Rabu pagi, sehingga ponsel dan paspornya raib.
Sementara itu, laman media Malaysia, Berita Harian, sempat memberitakan bahwa polisi menahan 41 suporter seusai laga Selasa malam, termasuk 14 asal Indonesia. Kepala Polisi Daerah Cheras, Asisten Komisipner Mohamed Zon, disebutkan semua orang itu kemudian dibebaskan sejurus selesai proses dokumentasi.
Dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2022 tersebut, Timnas Indonesia kalah lawan tuan rumah Malaysia 2-0. Hasil itu membuat Tim Garuda terpuruk di dasar klasemen Grup G dengan lima kekalahan dari lima laga.
SETRI YASRA