TEMPO.CO, Jakarta - Seto Nurdiyantoro diisukan akan meninggalkan atau dilepas oleh direksi PSS Sleman setelah sukses membawa tim promosi di Liga 1 2019 ini mencapai finis di peringkat kedelapan dari 18 tim.
Hal ini berdasarkan keterangan dari jejaring media sosial, instagram, resmi milik PSS Sleman menyongsong kompetisi Liga 1 2019 rampung pada 22 Desember ini dan menyambut libur panjang Natal dan Tahun baru sebelum Liga 1 2020 bergulir.
“Selamat berlibur, Sleman Fans! Salah satu target terpenting PSS musim ini berhasil dilalui, yakni bertahan untuk Liga 1 2020 tahun depan.
Tanpa mengencilkan peran elemen lain di tubuh tim, tampaknya perjalanan musim ini tak bisa dilepaskan dari tangan dingin dan kepandaian coach Seto dalam meramu skuat yang ada. Terima kasih, coach untuk musim ini!” tulis PSS Sleman di instagram resminya.
Pada 22 Desember lalu, Seto menjelaskan di Stadion Maguwoharjo, Sleman, bahwa ia menginginkan PSS membentuk struktur organisasi yang lebih baik sehingga ia ingin ada proses untuk menjawab tawaran dari manajemen tim untuk membahas perpanjangan kontrak.
Pada 16 Oktober 2019, nama pelatih yang membawa PSS Sleman meraih tiket promosi ke Liga 1 2019 ini masuk dalam lima orang yang dijagokan menggantikan posisi Simon McMenemy sebagai pelatih Timnas Indonesia senior. Kini ada isu bahwa Seto akan mendapat promosi sebagai asisten pelatih dari Korea Selatan, Shin Tae-yong, dalam menangani Timnas Indonesia senior mulai Maret 2020.
Matheus Seto Nurdiyantoro, 45, adalah mantan pemain gelandang PSS Sleman, PSIM Yogyakarta, Pelita Solo, dan Persiba Bantul. Ia membela Timnas Indonesia dalam kurun waktu 1999-2001. Dua adiknya juga dulu juga dikenal sebagai pemain sepak bola, yaitu Yohanes Yuni Antara dan Fajar Listiyantara.