TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengomentari kasus yang menimpa pemain tim nasional Saddil Ramdani. Ia menegaskan, prinsip ‘kesetaraan di depan hukum’ berlaku bagi semua warga negara Indonesia sesuai Pasal 27 UUD 1945.
Iriawan menegaskan, kasus Saddil menjadi pembelajaran berharga agar hal serupa tidak terulang lagi kepada para pemain lain.“Terlebih lagi, seorang pemain tim nasional harus menjadi contoh dan teladan bagi pesepak bola lain dan masyarakat secara luas,” kata pria yang biasa disapa Iwan Bule itu, seperti dikutip laman Liga Indonesia.
Saat ini, Saddil resmi berstatus sebagai tersangka pengeroyokan di Kendari, Sulawesi Tenggara. Kasatreskrim Polres Kendari, Muhammad Sofyan Rosyidi, membenarkan pembaruan status atas nama Saddil sudah naik dari penyelidikan ke tingkat penyidikan sebagai tersangka.
Sebelumnya, pada Sabtu, 28 Maret 2020 lalu, Saddil Ramdani dilaporkan ke Polres Kendari. Pada Jumat, 27 Maret 2020, Saddil disangka melakukan penganiayaan kepada korban atas nama Irwan (25 tahun) di Jalan Chairil Anwar, Kecamatan Wuawua, Kota Kendari, sekitar pukul 18.30 WITA. Dengan status tersangka, Saddil wajib lapor setiap mendapat panggilan dari Polres Kendari.
Bila divonis bersalah, Saddil Ramdani terancam dipecat Bhayangkara FC. Dalam kontrak antara pemain dan manajemen Bhayangkara FC pasal 12 poin 2.a tertulis pemain yang terjerat hukum pidana bisa langsung dipecat. Meski begitu, manajemen tengah menunggu proses dari pihak berwajib.
"Kami tunggu proses penyelidikan pihak berwajib. Setelah itu, kami akan membahasnya dalam rapat manajemen," ujar manajer Bhayangkara FC I Nyoman Yogi Hermawan beberapa waktu lalu.
Saddil dalam unggahan Instagram pribadinya menulis bahwa ia akan tetap bekerja dan tak memerdulikan ucapan orang-orang.
"Tetap melangkah dan semangat untuk bekerja tidak peduli dengan orang-orang yang telah mereka ucapkan terhadapmu. Karena sesungguhnya mereka tidak mengerti dan tidak tahu apa yang telah terjadi," tulis dia. "Ingat harga diri keluarga lebih penting dari apa yang dicapai. Sekarang bahkan tidak ada apa-apanya. Kamu sebagai laki-laki wajib untuk mempertaruhkan dan mempertahankan harkat dan martabat keluargamu. #imstrong."
LIGA INDONESIA | ANTARA